Bisnis.com, JAKARTA - Dermawan miliarder Bill Gates, pendiri Microsoft Corp, memperingatkan bahaya memotong dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah upaya dunia untuk memerangi virus corona.
Selama beberapa pekan terakhir, WHO menjadi sasaran baru AS pasca ketegangan sepanjang tahun lalu antara Washington dan Beijing.
Presiden AS Donald Trump beberapa kali menyudutkan Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dianggap terlalu patuh kepada China.
"Pekerjaan mereka [WHO] adalah untuk memperlambat penyebaran Covid-19 dan jika pekerjaan itu dihentikan tidak ada organisasi lain yang dapat menggantikan tugasnya. Dunia membutuhkan WHO sekarang lebih dari sebelumnya," tulis Gates pada Twitternya, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (15/4/2020).
AS berkontribusi hampir seperempat dari semua iuran negara anggota untuk WHO, yakni sebesar 22 persen untuk tahun 2020-2021. Negara lain seperti China memiliki kontribusi 12 persen, Jepang 8,6 persen, dan Jerman 6,1 persen, sementara negara lainnya sebesar 51,3 persen.
Halting funding for the World Health Organization during a world health crisis is as dangerous as it sounds. Their work is slowing the spread of COVID-19 and if that work is stopped no other organization can replace them. The world needs @WHO now more than ever.
— Bill Gates (@BillGates) April 15, 2020
Menurut seorang profesor rekanan di University of Sydney, Adam Kamradt-Scott, kumpulan dana tersebut, meskipun hanya sebagian kecil dari keseluruhan anggaran, digunakan sebagai untuk menjalankan operasi sehari-hari WHO.
Baca Juga
Sisa pendanaan, yang disebut kontribusi sukarela, berasal dari negara-negara anggota, nirlaba, dan dirancang untuk program kesehatan global tertentu.
Dia memperingatkan bahwa Trump bisa membuat WHO bangkrut jika AS menarik iuran anggota dan kontribusi sukarelanya. Dia juga menambahkan bahwa langkah itu akan membuat pekerjaan WHO selama beberapa dekade dalam memerangi penyakit akan menjadi sia-sia. Langkah ini dapat berdampak pada kesehatan global secara lebih luas di luar kapasitas WHO.
"Kita sekarang berada pada situasi di mana AS mengosongkan peran kepemimpinan di tengah krisis. Alam membenci kekosongan, politik lebih membenci kekosongan," kata Kamradt-Scott.
Tidak jelas kapan penghentian pembayaran akan berlaku atau seberapa besar otoritas Trump untuk menangguhkan pencairan, yang disahkan oleh Kongres.
Menurut data WHO, AS telah menyumbang US$893 juta untuk operasional organisasi selama siklus pendanaan dua tahunan yang berlaku saat ini.
Pejabat administrasi mengisyaratkan penangguhan itu akan berlangsung selama 60 hari.