Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanpa Intervensi Ketat, Kasus Covid-19 Bisa Sentuh 2,5 Juta

Saat ini PSBB sudah dijalankan di Jabodetabek, sehingga diharapkan akan ada dampak signifikan nantinya untuk menekan angka penularan.
Poster Bersama Lawan Corona_di rumah saja
Poster Bersama Lawan Corona_di rumah saja

Bisnis.com, JAKARTA - Tim ahli Gugus Tugas penanganan Covid-19 memprediksi angka positif bisa melampaui 2,5 juta kasus bila tak ada intervensi ketat dari pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengungkapkan tim ahli telah menyiapkan beberapa skenario dalam menangani Covid-19.

Salah satunya bergantung pada seberapa ketat intervensi yang diterapkan. Dalam kurva yang dia paparkan, intervensi dengan intensitas rendah yakni penerapan physical distancing secara sukarela dan sekadar pembatasan kerumunan massa akan berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan Covid-19 hingga 2 juta kasus dalam kurang lebih 2 bulan ke depan .

Sementara dengan intensitas menengah yakni tes massal bercakupan rendah, kewajiban physical distancing (penutupan sekolah/bisnis) akan meningkatkan jumlah kasus Covid-19 hingga 1 juta kasus.

“Kalau tidak ada intervensi hitungan dari tim ahli di gugus tugas bisa mencapai 2,5 juta yang kena virus corona. Kalau kita menetapkan intervensi tinggi seperti tes massal bercakupan tinggi dan mewajibkan physical distancing, salah satunya PSBB, diharapkan kurvanya akan lebih rendah [sekitar 500.000],” katanya dalam webinar yang bertajuk ‘Dilema Pandemi Corona: Mudik atau Tidak?’ pada Selasa (14/4/2020).

 Intervensi dalam tingkat tinggi, jelasnya, perlu dilakukan lantaran kapasitas rumah sakit di Indonesia tidak terlalu banyak. Jika pasien yang terinfeksi Covid-19 terlalu banyak, mala dikhawatirkan jumlah penderita yang meninggal juga semakin tinggi.

Saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dijalankan di Jabodetabek, sehingga diharapkan akan ada dampak signifikan nantinya untuk menekan angka penularan. Dengan demikian, penanganan pasien Covid-19 yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit juga semakin cepat.

“Maka penting untuk menahan orang-orang di Jabodetabek untuk tidak mudik. Kalau mudik, akan tambah banyak lagi kasusnya,” tuturnya.

Salah satu strategi pemerintah yang sudah menjadi ketetapan saat ini yaitu larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri, dan pegawai BUMN.

Hingga 14 April 2020, terdapat 4.839 kasus Covid-19 di Indonesia, naik dengan adanya penambahan 282 kasus baru dari sehari sebelumnya. Sebanyak 459 dilaporkan meninggal, meningkat dari sehari sebelumnya 399 orang.

Jumlah kasus sembuh juga terus menunjukkan kenaikan yakni menjadi 426 orang.

Persebaran tertinggi masi berasal dari DKI Jakarta dengan jumlah kasus sebanyak 2.335 kasus dan 130 kasus baru per hari ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper