Bisnis.com, JAKARTA - Hasil pemeriksaan laboratorium mengonfirmasi sejumlah pasien terinfeksi corona (Covid-19) memiliki keterkaitan dengan pertemuan pendakwah di Gowa, Sulawesi Selatan, 19 Maret lalu.
Pertemuan pendakwah bertajuk Ijtima Dunia Zona Asia 2020 itu dihadiri tak kurang dari 8.000 orang. Meski akhirnya acara selesai lebih cepat, kini 26 hari setelah berlalu, beberapa peserta acara positif terinfeksi corona dan meninggal.
Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI-Solopos) melaporkan pasien dalam pengawasan atau PDP asal Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah yang meninggal pada Jumat (10/4/2020) dipastikan positif Covid-19.
Hal itu berdasarkan hasil laboratorium sampel swab tenggorokan pasien tersebut. Pasien laki-laki itu merupakan peserta Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan, Maret lalu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati, ketika berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (13/4/2020), mengatakan hasil swab PDP itu diterima pada Minggu (12/4/2020).
Tanpa Gejala
Baca Juga
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyampaikan bahwa kasus positif Covid-19 bertambah dua sehingga total di wilayah itu pasien yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona menjadi 18 orang.
"Dua orang laki-laki ini merupakan orang tanpa gejala (OTG) asal Kotabumi, Lampung Utara, Provinsi Lampung," Kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Kamis (9/4/2020).
Ia menjelaskan bahwa riwayat kedua pasien tersebut, mereka pernah melakukan perjalanan luar daerah yakni ke Gowa Sulawesi Selatan untuk menghadiri Ijtima Muslim Zona Asia.
Untuk laki-laki pertama umur 29 tahun atau pasien ke 17, beliau datang ke Lampung pada tanggal 26 Maret 2020 menggunakan bus dan yang satunya lagi pria usia 52 tahun atau pasien ke 18 tiba di provinsi ini pada 23 Maret 2020 melewati jalur laut dari Gowa.
"Namun mereka ini secara mandiri datang ke Puskesmas setempat untuk memeriksakan kondisinya, dan pada tanggal 2 April 2020 petugas melakukan rapid test dan hasilnya reaktif,"jelasnya.
Swab kedua orang ini terkonfirmasi positif Covid-19.
Fenomena infeksi corona kluster Gowa juga terjadi di NTB. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Senin (13/4/2020), mengatakan kluster Gowa diwaspadai. Pasalnya, ada 750 orang warga NTB yang pulang dari kegiatan di Gowa Sulawesi Selatan, sebanyak 369 orang telah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test, dengan hasil 16,5 persen menunjukkan reaktif sedangkan 83,5 persen non reaktif.
"Untuk mendapatkan hasil yang valid akan diuji sampel swab pada laboratorium Biomedik RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium di Rumah Sakit Universitas Mataram (Unram)," ujarnya.
Petugas kesehatan melakukan tes cepat (rapid test) Covid-19 kepada warga yang mengikuti kegiatan keagamaan beberapa waktu lalu di Gowa, Sulawesi Selatan di Sport Centre Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (10/4/2020). Pemerintah setempat melakukan rapid test kepada 60 warga usai pasien pertama dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali dari kegiatan tersebut./Antara-Adiwinata Solihin
Adapun dari Gorontalo dilaporkan, sepuluh anggota jamaah tabligh yang sebelumnya mengikuti Ijtima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan, menjalani pemeriksaan rapid test di Gorontalo dengan hasil positif.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Gorontalo, Darda Daraba mengatakan sepuluh anggota jamaah tabligh tersebut tidak menunjukkan gejala sakit, sehingga hanya diisolasi di satu gedung di Mess Haji Gorontalo.
"Kesepuluh orang tersebut juga sudah menjalani uji swab. Kami masih menunggu hasil pemeriksaannya. Hasil rapid test belum bisa jadi patokan untuk menyebut mereka positif Covid-19," ungkapnya saat konferensi pers, Sabtu (11/4/2020).
8 Positif di Tarakan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (Covid-19) Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Senin (13/4/2020), menjelaskan jamaah tabligh akbar dari Gowa, Sulawesi Selatan yang menumpang KM Lambelu ke Tarakan dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tarakan (RSKT).
Sebelumnya sebanyak 22 jamaah dikarantina di GOR Sport Center. Kemudian 10 orang dipindah ke RSKT. Selanjutnya 3 orang dipindahkan lagi, sampai total yang di GOR menjadi 10 orang.
"Sebanyak 10 orang inilah yang terakhir dipindah ke RSU Kota Tarakan. Dipindahkannya jamaah dari GOR karena ruangan isolasi RSKT ada yang kosong," jelasnya.
Sebelumnya 4 jamaah hasil pemeriksaan swab negatif Covid-19 dan sudah dipulangkan untuk menjalani isolasi mandiri. 11 orang sudah dilakukan pemeriksaan swab dan menunggu hasilnya dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Saat ini, kasus positif Covid-19 di Tarakan saat ini sebanyak 9 orang, dimana 8 orang dari jamaah tabligh akbar.
OK Saidin, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara mengingatkan Pandemi corona harus dikalahkan dan itu tidak hanya tanggung jawab dokter dan paramedis. Semua warga harus mengambil porsinya untuk melawan keganasan virus yang mematikan ini.