Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ketersediaan dokter mulai menipis seiring dengan bertambahnya jumlah pasien virus Corona (Covid-19).
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, pihaknya menyiasati hal tersebut dngan pemberian surat tanda registrasi dan peningkatan pelatihan dokter. Doni mencatat, jumlah dokter yang kini dalam pelatihan mencapai 2.635 orang.
"Jadi mereka bisa praktik langsung di lapangan. Ini dapat bantuan dari jajaran 18.000 relawan yang sudah daftar dan sebagian di antaranya para tenaga dokter dan petugas lab," ujarnya di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Doni berujar, bahwa perawatan di rumah sakit tanpa dinding atau telemedicine merupakan hal penting. Setidaknya, Doni mencatat, telah ada lebih dari 3.000 pasien dengan 30 orang positif Covid-19 yang telah mendapatkan arahan dari para dokter dengan cara telemedicine.
Menurutnya, peran dokter dalam telemedicine dapat mengurangi beban rumah sakit saat ini. Pasalnya, penggunaan dari 30 pasien yang terbukti positif Covid-19, hanya 2 pasien yang kini berada di rumah sakit.
Doni juga menyampaikan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala berat serius dan kritis harus menjadi prioritas pelayanan rumah sakit. Dengan kata lain, pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang cukup melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca Juga
Di sisi lain, Doni mendata hingga saat ini pihaknya telah mendistribusikan alat pelindung diri (APD) sekitar 694.000 unit ke penjuru negeri. Doni berujar akan terus meningkatkan ketersediaan APD di rumah sakit daerah yang notabene-nya menjadi modal dasar tenaga kesehatan.
"Kami juga distribusi APD ke asosiasi dokter di luar dokter yang menangani Covid-19. Diharapkan semua dokter yang praktik di daerah positif Covid-19 harus pakai APD demi melindungi [diri] mereka," katanya.
Di samping itu, Doni menyatakan akan terus meningkatkan kemampuan pabrikan nasional untuk memproduksi ventilator. Pasalnya, ujarnya, kompetisi mendapatkan ventilator di pasar global tinggi lantaran banyak negara yang membutuhkan ventilator saat ini.
Oleh karena itu, Doni berharap kerja sama antar-perguruan tinggi dan badan riset nasional dapat membantu peningkatan ketersediaan ventilator di dalam negeri.