Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mendorong diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi Khusus Asean Plus Three atau Special Asean Plus Three Summit terkait dengan virus corona.
Usulan rencana pertemuan ini telah didahului oleh pertemuan tingkat menteri luar negeri negara anggota Asean, 25th Meeting of the Asean Coordinating Council, melalui konferensi video pada pada 9 April yang lalu.
Indonesia menjadi salah satu negara yang berinisiatif mengupayakan penyelenggaraan kedua KTT tersebut.
“Kita tidak bisa menunda KTT tersebut di situasi dunia dan Kawasan kita yang sedang berjuang hadapi Covid-19. KTT Istimewa ini sangat strategis untuk satukan langkah lawan Covid-19,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui siaran pers, Minggu (12/4/2020).
Rangkaian pertemuan akan membahas langkah bersama dalam menangani, membendung, dan memitigasi dampak Covid-19, memastikan kelancaran regional rantai pasok atas makanan, obat-obatan, dan barang-barang esensial lainnya, perlindungan terhadap warga negara Asean, serta pemanfaatan sejumlah kerja sama yang dimiliki oleh Asean Plus Three (APT).
KTT istimewa Asean diharapkan dapat menghasilkan suatu deklarasi Special Asean Summit on Covid-19 yang dapat memuat komitmen Asean untuk tetap menanggapi pandemi secara efektif melalui pendekatan yang koheren, multisektoral, multipemagku kepentingan, dan melibatkan masyarakat Asean secara menyeluruh.
Baca Juga
Adapun, KTT istimewa APT diharapkan dapat pula menyepakati suatu pernyatan yang akan menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat solidaritas, meningkatkan kerja sama, dan saling dukung antara Asean dan negara APT dalam mengendalikan, membendung, dan menangani dampak pandemi terhadap masyarakat dan perekonomian.
KTT Asean akan dipimpin oleh PM Vietnam sebagai Ketua Asean dan diikuti oleh 10 kepala negara/pemerintahan negara anggota Asean, sedangkan KTT APT juga akan diikuti oleh kepala negara/pemerintahan dari negara APT yang terdiri atas China, Jepang, dan Korea Selatan.