Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi nirlaba Oxfam menyatakan bahwa lebih dari setengah miliar orang rentan mengalami kemiskinan di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19 dan membutuhkan tindakan penyelamatan khususnya di negara-negara miskin.
Oxfam, organisasi nirlaba yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi, menyebut dampak penutupan ekonomi untuk mencegah penyebaran virus berisiko memicu kembali perang melawan kemiskinan di berbagai negara.
Sebuah laporan dari Oxfam yang diterbitkan sebelum pertemuan besar para menteri keuangan dari negara maju dan berkembang G20, IMF, dan World Bank, menyatakan pada saat pandemi ini lebih dari setelah populasi dunia yang terdiri dari 7,8 miliar orang dapat hidup dalam kemiskinan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh King’s College London dan Australian National University juga mengungkapkan bahwa penurunan pendapatan 20 persen akibat dari resesi yang disebabkan oleh COVID-19 akan mendorong tambahan 548 juta orang dengan penghasilan di bawah US$5,5 per hari yang didefinisikan sebagai miskin.
Adapun, pertemuan antara G20, IMF, dan World Bank akan membahas rencana untuk menawarkan keringanan utang kepada negara-negara miskin di dunia dan pembahasan tentang peningkatan dana yang tersedia untuk IMF melalui penciptaan hak penarikan khusus (SDR).
SDR merupakan bentuk mata uang internasional yang digunakan untuk membantu negara-negara yang sedang berjuang. United Nations mengatakan bahwa diperlukan dana sekitar US$2,5 triliun untuk mendukung negara berkembang melalui krisis yang dihadapi.
Baca Juga
Sementara itu, Oxfam menyerukan paket penyelamatan darurat yang akan memungkinkan negara-negara miskin untuk memberikan hibah tunai kepada mereka yang telah kehilangan pendapatan dan penyelamatan bisnis kecil yang rentan.
Organisasi itu mengatakan uang yang dibutuhkan bisa didapatkan dari berbagai langkah, termasuk pembatalan pembayaran utang negara berkembang senilai US$1 triliun dan pengadaan setidaknya US$1 triliun dalam SDR.
“Dampak pandemi ekonomi yang menghancirkan sedang dirasakan di seluruh dunia. Tetapi bagi orang miskin di negara miskin yang telah berjuang bertahan hidup, hampir tidak ada jaring pengaman untuk menghentikan mereka jatuh ke dalam kemiskinan,” kata Jose Maria Vera, Direktur Eksekutif Interim Internasional Oxfam seperti dikutip The Guardian, Kamis (9/4).
“Para menteri keuangan G20, IMF, dan World Bank harus memberikan suntikan uang segera kepada negara-negara miskin dan berkembang untuk membantu mereka menyelamatkan masyarakat miskin dan rentan,” tandasnya.
Sementara itu, banyak negara-negara kaya termasuk Inggris dan Amerika Serikat yang telah memperkenalkan paket stimulus ekonomi skala besar untuk mendukung bisnis dan pekerja di negaranya, tetapi Oxfam memperingatkan sebagian besar negara berkembang tidak memiliki kemampuan finansial untuk melakukan hal tersebut.
Adapun berdasarkan data Worldometer, hingga hari ini pandemi COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai angka 1,5 juta infeksi, dengan jumlah kematian sebanyak 88.000 kasus dan jumlah pasien sembuh sebanyak 329.000 kasus.