Bisnis.com, JAKARTA - Petugas sampah di seluruh Indonesia masih bekerja setiap hari mengangkut sampah selama pandemi virus Corona. Para pemulung juga harus bertahan hidup karena mereka hidup dari sektor sampah yang memiliki nilai jual tersebut, mereka pantas untuk dilindungi.
M Bijaksana Junerosano Founder of Generation Foundation dan Waste4Change menuturkan bahwa sampai saat ini terdapat kurang lebih 300.000 petugas persampahan di seluruh Indonesia dan 600.000 pemulung beserta 2,4 juta keluarganya yang masih bekerja di tengah pandemi virus corona.
“Mereka harus bertahan hidup setiap hari karena mereka hidup dari sektor sampah yang memiliki nilai jual tersebut, mereka bekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), mereka sangat rentan karena menurut penelitian virus ini bisa hidup beberapa jam di beberapa permukaan,” tulisnya dalam konferensi pers Indonesia Lawan Corona yang digelar secara daring, Rabu (8/4/2020).
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa pihaknya ingin mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan petugas persampahan dan pemulung, meskipun surat edaran khusus sudah dikeluarkan.
“KLHK sudah mengeluarkan surat edaran khusus terkait penanganan sampah di masa pandemik ini. Namun realita di lapangan masih cukup gamang dan banyak yang belum bisa menyingkapi secara cepat lalu menghubungi kami karena dalam anggaran yang mereka punya tidak ada untuk APD.”
Hari ini tercatat 68 organisasi dan institusi yang ikut berbondong-bondong menggalang dana dan menyebarkan informasi terkait petugas persampahan dan pemulung agar aman dari virus corona. Pihaknya juga tetap membuka diri terhadap organisasi-organisasi lain yang ingin berpartisipasi melalui kitabisa.com