Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkait Penerapan PSBB, HIPMI Jaya: Kami Perlu Detailnya Segera

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (HIPMI Jaya) berharap teknis penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk DKI Jakarta masih bisa mengakomodasi pergerakan orang.
Ketua Umum Hipmi Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla (kanan) memberikan penjelasan saat konferensi pers terkait penerimaan anggota baru Hipmi Jaya di Jakarta, Rabu (2/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Ketua Umum Hipmi Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla (kanan) memberikan penjelasan saat konferensi pers terkait penerimaan anggota baru Hipmi Jaya di Jakarta, Rabu (2/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (HIPMI Jaya) berharap teknis penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk DKI Jakarta masih bisa mengakomodasi pergerakan orang.

Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla menggarisbawahi terutama bagi para pekerja yang berdomisili di daerah penyangga Jakarta atau Bodetabek yang masih butuh mobilitas ke Ibu Kota untuk bekerja.

"Kita masih menunggu, teman-teman pengusaha juga masih menunggu ibaratnya PSBB ini akan seekstrem apa, walaupun tidak seperti lockdown, kan, ya, tapi social distancing yang lebih besar. Jadi pasti akan ada impact buat pengusaha," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Menurutnya, sebelum ada wacana PSBB atau sekitar 3 pekan belakangan, kegiatan dunia usaha memang sudah berkurang secara signifikan akibat anjuran work from home (WFH), dan metode masing-masing perusahaan untuk meminimalkan kegiatan para pekerja.

"Kalau dari teman-teman Hipmi dan pengusaha, kita sudah WFH kok, begitu ada arahan pak gubernur, kita langsung WFH. Ada memang yang bergilir, jadi kalau kita WFH total itu berat juga, ya," jelasnya.

"Jadi kebanyakan menerapkan kebijakan buat pekerja dua hari masuk, dua hari libur atau tiga hari masuk, dua hari libur atau sebaliknya. Jadi selang-seling. Kita sudah membuat seminimal mungkin mendekati WFH itu. Misalkan, bagian-bagian yang bisa WFH seperti keuangan dan akuntansi, kita minta bekerja dari rumah," tambahnya.

Oleh sebab itu, pengaruh PSBB yang tak mengizinkan keluar-masuknya para pekerja yang masih perlu mobilitas inilah yang akan sangat berpengaruh terhadap dunia usaha.

"Karena kita tahu penduduk Jakarta kalau siang jauh lebih banyak. Makanya kita perlu detailnya segera, nih. Terutama terkait pergerakan orang apakah tidak boleh masuk [Jakarta]? Kalau arus logistik kan dipastikan bisa karena termasuk pelayanan kebutuhan warga. Jadi intinya di perpindahan orang seperti apa. Apakah diatur [jalurnya] sedemikian rupa harus ke mana, apakah ada checkpoint misalnya, itu kan kita belum tahu," tutur Afif. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper