Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Prancis Berpotensi Alami Kinerja Terburuk Sejak 1945

Penurunan kinerja ekonomi tahun ini kemungkinan melampaui kontraksi sebesar 2,2 persen saat krisis keuangan global terakhir pada 2009.
Logo Allianz di salah satu gedung di pusat bisnis di Paris, Prancis./Reuters-Jacky Naegelen
Logo Allianz di salah satu gedung di pusat bisnis di Paris, Prancis./Reuters-Jacky Naegelen

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan bahwa ekonomi negaranya pada tahun ini berpotensi mengalami penurunan terburuk setelah Perang Dunia II atau sejak 1945 sebagai dampak dari merebaknya virus corona atau Covid-19.

Menurut Le Maire, penurunan kali ini bahkan berpotensi melampaui kontraksi sebesar 2,2 persen saat krisis keuangan global terakhir pada 2009.

"Risiko ini menunjukkan besarnya guncangan ekonomi yang kami hadapi," katanya kepada Senat dalam sidang melalui teleconference, seperti dikutip melalui France24, Senin (6/4).

Sebelumnya, dalam penyampaian anggaran darurat pada Maret lalu, pemerintah Prancis memperkirakan bahwa ekonomi dapat terkontraksi 1 persen pada 2020. Namun, dengan perubahan kondisi terkini mereka harus melakukan revisi perkiraan.

Prancis memberlakukan himbauan nasional agar masyarakat tinggal di rumah sejak 17 Maret, pejabat pemerintah mengatakan lockdown akan berlangsung hingga setidaknya 15 April mendatang.

Adapun, kantor statistik INSEE mengatakan bulan lalu bahwa lockdown telah memangkas aktivitas ekonomi secara keseluruhan sebesar 35 persen, dan memperkirakan bahwa penutupan kegiatan bisnis setiap bulannya dapat memangkas produk domestik bruto (PDB) sebesar tiga poin persentase.

Menurut data INSEE, industri jasa, alat berat dan konstruksi di Prancis mengalami pukulan paling berat setelah pabrik-pabrik ditutup dan hanya sejumlah sektor bisnis utama, seperti supermarket dan apotek, yang tetap buka.

Sekelompok perusahaan blue chip Prancis juga telah memilih untuk mengabaikan target profibilitas tahun ini, sementara itu asosiasi pengusaha telah memperingatkan bahwa ratusan perusahaan dan toko kecil berisiko menghadapi kebangkrutan.

Pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menjanjikan jaminan pinjaman dan batuan lainnya sebesar 45 miliar euro atau senilai US$49 miliar untuk membantu perusahaan melewati masa krisis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper