Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Johns Hopkins Prediksi Kasus Corona Capai 1 Juta

Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat memprediksi kasus global virus corona mencapai 1 juta.
Seorang lelaki mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg
Seorang lelaki mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, BEIJING – Kasus global virus corona mencapai 1 juta ketika pandemi itu meledak di Amerika Serikat dan jumlah kematian terus meningkat di Italia dan Spanyol, demikian menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat.

Virus ini telah membunuh lebih dari 51.000 orang secara global dengan jumlah kematian terbesar di Italia, diikuti oleh Spanyol, dan Amerika Serikat.

Sebanyak 100.000 kasus pertama dilaporkan dalam sekitar 55 hari dan 500.000 pertama dalam 76 hari. Kasus meningkat dua kali lipat menjadi 1 juta dalam 8 hari terakhir.

Total kasus yang dilaporkan pada Kamis (2/4/2020) tumbuh 10 persen dari hari sebelumnya, pertama kali angka ini mencapai dua digit sejak virus itu bertahan di luar China.

Ada 117 negara dan wilayah yang telah melaporkan lebih dari 100 kasus, 50 dengan wabah lebih dari 1.000 dan tujuh yang telah melaporkan 50.000 atau lebih kasus COVID-19, terutama di Eropa.

Tingkat kematian global sekarang lebih dari 5 persen dari semua kasus yang dilaporkan, dengan negara-negara termasuk Inggris, Amerika Serikat dan Spanyol melaporkan lonjakan kematian dalam beberapa hari terakhir.

Sekitar 22 persen dari total kasus telah dilaporkan oleh Amerika Serikat, sementara Italia dan Spanyol masing-masing melaporkan 11 persen dari kasus global.

China, tempat virus itu muncul pada Desember, telah melaporkan 8 persen dari total kasus secara global ketika pusat pandemi pindah ke Eropa dan Amerika Serikat.

Eropa bersama-sama menyumbang lebih dari setengah kasus dan lebih dari 70 persen kematian terkait dengan virus ini, karena negara-negara di Eropa selatan dengan demografi usia yang lebih tinggi lebih terpukul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper