Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan imbauan tidak salat berjemaah di masjid selama wabah virus corona baru COVID-19 sejatinya memindahkan masjid ke rumah.
"Ini bukan meniadakan masjid, tapi memindahkan masjid ke rumah. Hadirkan masjid ke dalam diri," kata Din di Jakarta pada Kamis (2/4/2020) menanggapi fenomena masjid yang tidak digunakan salat berjamaah untuk sementara karena pandemi COVID-19.
Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, salat berjemaah saat ini tetap bisa dilakukan, tetapi dengan jumlah orang yang terbatas misalnya di lingkungan keluarga.
Alasannya, lanjutnya, walau bagaimanapun shalat wajib yang dilakukan secara bersama-sama adalah lebih afdhal daripada dilakukan sendiri meski dipraktikkan di lingkungan kecil, seperti di skala rumah. Minimal salat jemaah adalah dua orang.
"Agar jarak di antara kita itu dua meter. Agar menaati anjuran, ketentuan jaga jarak hindari kerumunan. Dasar itulah, daerah di mana wabah corona meninggi, salat jemaah bisa di rumah," ujarnya.
Din mengajak kedisiplinan warga, sehingga mata rantai penularan COVID-19 dapat terputus meski keadaan terus berkepanjangan, bahkan mungkin sampai Ramadhan. Pada bulan puasa yang memiliki keutamaan pahala, terdapat banyak amalan yang dapat dilakukan meski tanpa dilakukan dalam kerumunan. "Untuk sementara waktu hindari ini, jika ini berlanjut sampai Ramadan."