Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisakah Masker N95 Dipakai Ulang Petugas Medis? Ini Kasus di Amerika

Di Amerikan Serikat, Presiden Donald Trump mengumumkan terobosan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) yang akan memungkinkan petugas medis mensterilkan masker N95 yang saat ini pasokannya sangat terbatas.
Ilustrasi-Seorang lelaki mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg
Ilustrasi-Seorang lelaki mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Masker menjadi salah salah alat yang diperlukan petugas medis dalam menangani pasien terkait virus Corona. Namun saat ini persediaan yang ada lebih sedikit dari kebutuhan yang tiba-tiba banyak. Lantas apa yang bisa dilakukan?

Di Amerikan Serikat, Presiden Donald Trump mengumumkan terobosan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) yang akan memungkinkan petugas medis mensterilkan masker N95 yang saat ini pasokannya sangat terbatas.

Mesin-mesin dari perusahaan berbasis di Ohio, Battelle, dapat mensterilkan 120 ribu masker setiap hari.

Trump mengarahkan FDA untuk memberi Battelle lampu hijau setelah Gubernur Ohio Mark DeWine mengabarkan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan persetujuan.

"Saya sudah bertanya, kenapa kita membuang masker ini?" ujar Trump, seperti dikutip laman New York Post, Senin 30 Maret 2020.

Perawat dan dokter telah meminta untuk memperbanyak masker N95. Ini terkait kekhawatiran bahwa mereka telah mempertaruhkan hidup untuk merawat pasien yang terinfeksi virus penyebab Covid-19 tanpa perlindungan yang sesuai.

Pengumuman itu bersamaan dengan desakan Trump agar proses pemeriksaan massal kasus Covid-19 bisa dilakukan lebih cepat lagi. Amerika Serikat kini beralih menjadi negara penyumbang kasus infeksi terbesar di dunia dengan angka kematian yang juga terus bertambah karena pandemi virus Corona.

Menjawab desakan itu Komisaris FDA, Stephen Hahn, mengumumkan alat pengujian yang bisa memberi hasil dalam lima menit. Alat akan tersedia di klinik dokter, instalasi gawat darurat, dan tempat tes drive-through bulan depan.

Menurut Hahn, proses penggunaan alat tersebut sama seperti tes untuk flu atau radang di mana pasien yang ingin diperiksa datang ke klinik kesehatan. "Anda bisa mendapatkan jawaban dalam beberapa menit setelah tes ini dilakukan," kata Hahn.

Perangkat itu diproduksi oleh Abbott Laboratories yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat. Hahn menerangkan biasanya produksi akan memakan waktu 12 bulan untuk datang sampai ke pasar, tapi dukungan FDA dan pemerintah membuat yang satu ini jauh lebih cepat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : TEMPO.CO
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper