Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Lockdown, Ratusan Ribu Pekerja Migran Eksodus

Penguncian total itu dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona baru SARS-CoV-2.
Para pekerja migran dan keluarganya menaiki bus di tengah lockdown yang diberlakukan pemerintah di New Delhi, India, Sabtu (28/3/2020)./Bloomberg-Anindito Mukherjeen
Para pekerja migran dan keluarganya menaiki bus di tengah lockdown yang diberlakukan pemerintah di New Delhi, India, Sabtu (28/3/2020)./Bloomberg-Anindito Mukherjeen

Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan ribu pekerja migran melarikan diri dari kota-kota terbesar di India dan sebagian di antaranya berjalan kaki pulang kampung akibat lockdown nasional yang telah membuat mereka menjadi pengangguran tanpa pendapatan.

Penguncian total itu dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona baru SARS-CoV-2.

Akan tetapi, ada kekhawatiran bahwa eksodus para migran justri akan memperburuk keadaan.

Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak semua negara bagian untuk menutup perbatasan mereka untuk menghentikan virus yang diimpor ke daerah pedesaan seperti dikutip Theguardian.com, Selasa (31/3/2020).

Para pejabat sekarang berjuang untuk menemukan pekerja migran yang telah kembali ke kota-kota kecil dan desa-desa di seluruh negeri untuk mengkarantina mereka selama 14 hari.

Setiap tahun, lebih dari sembilan juta pekerja migran pindah dari daerah pedesaan India ke pusat-pusat populasi besar untuk mencari pekerjaan di lokasi konstruksi atau pabrik.

Mereka mengirim uang kembali ke kota asal dan desa mereka.

Perdana menteri India mengucapkan permohonan maaf setelah memberlakukan status lockdown besar-besaran yang katanya telah berdampak pada jutaan orang miskin.

Modi dikritik karena kurangnya perencanaan menjelang penerapan  status lockdown.

Pemberitahuan lockdown itu kurang dari empat jam sebelum berlaku sehingga masyarakat tidak siap seperti dilaporkan oleh BBC.com.

Dampaknya, jutaan penduduk India kehilangan pekerjaan dan kelaparan. Puluhan ribu buruh migran pun terpaksa berjalan ratusan kilometer ke desa asal mereka.

Dalam pidato radio mingguannya, Modi mengatakan tidak ada cara lain untuk menghentikan penyebaran virus dengan cepat kecuali lockdown.

"Terutama ketika saya melihat saudara-saudari saya yang malang, saya pasti merasa bahwa mereka pasti berpikir, perdana menteri seperti apa yang telah menempatkan kami dalam kesulitan ini. Saya minta maaf untuk itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper