Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Berlakukan Status Darurat Sebulan Mulai 26 Maret 2020

Dekrit ini akan memperkuat otoritas kepada perdana menteri untuk melakukan pembatasan lebih ketat bagi kegiatan sehari-hari masyarakat seiring dengan pencegahan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
Seorang wanita berjalan melewati spanduk di tempat KTT Asean  di Bangkok, Thailand 21 Juni 2019./Reuters
Seorang wanita berjalan melewati spanduk di tempat KTT Asean di Bangkok, Thailand 21 Juni 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha menyatakan status darurat selama sebulan ke depan mulai Kamis, 26 Maret 2020.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/3), dekrit itu akan memperkuat otoritas kepada perdana menteri untuk melakukan pembatasan lebih ketat bagi kegiatan sehari-hari masyarakat seiring dengan pencegahan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Pada Jumat (20/3), Narumon Pinyosinwat, juru bicara pemerintah, mengatakan ibukota Thailand memberlakukan lockdown sebagian sejak Minggu setelah kasus baru virus corona menyentuh 400 kasus dengan meningkatnya jumlah orang dalam kondisi kritis.

Pembatasan akan berlangsung sejak 22 Maret - 12 April, katanya. Sekolah dan universitas bersama dengan banyak tempat hiburan dan rekreasi, ditutup awal pekan ini dan pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha mengatakan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

Berdasarkan laporan dari Channel News Asia pada Selasa (24/3), terdapat dua tambahan kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian total kematian di Thauland menjadi empat orang.

Pemerintah setempat juga mengumumkan adanya 106 kasus baru. Dengan demikian, jumlah total yang terinfeksi menjadi 827 jiwa.

Taweesin Wisanuyothin, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengungkapkan ketiga kasus kematian di antaranya adalah pasien yang memiliki riwayat penyakit.

Sebut saja pria berusia 70 tahun yang menderita TBC, pria berusia 45 tahun yang menderita diabetes dan seorang pria berusia 79 tahun yang memiliki masalah kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper