Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana untuk melibatkan pemerintah daerah dalam rangka melakukan pemeriksaan cepat terkait kasus Virus Corona atau Covid-19. Langkah ini diambil sebagai upaya menggenjot upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan saat ini pemerintah pusat telah menyalurkan 125.000 kit untuk pemeriksaan cepat kepada 34 provinsi.
“Pelaksanaan tes tentunya nanti akan didesentralisasikan di semua fasilitas kesehatan yang ada di wilayah itu,” kata Yuri saat memberi keterangan pers ihwal percepatan penanggulan virus Covid-19 di Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (24/3/2020).
Misalkan, Yuri menuturkan, Puskesmas lalu laboratorium kesehatan yang ada di daerah, rumah sakit yang ada di wilayah tersebut meliputi rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. “Langkah ini mesti kita lakukan di tahapan berikutnya,” tuturnya.
Nantinya, lanjut Yuri, pemerintah daerah yang akan bisa menentukan kebijakan ihwal penelurusuran riwayat kontak terkait Covid-19. Setelah itu, pemerintah daerah dapat menentukan untuk petugas kesehatan yang dilibatkan dalam layanan langsung terkait Covid-19. Yuri mengatakan pengiriman alat tes berikutnya bakal dalam jumlah yang lebih besar dan berbasis pada daerah yang dideteksi telah terjangkit.
“Kita anggap sebagai daerah yang berpotensi untuk munculnya penularan,”ujarnya.
Ia mencontohkan wilayah jakarta Selatan sudah diidentifikasi dan dipetakan maka bakal menjadi prioritas percepatan pemeriksaan.
Kasus Virus Corona di Indonesia terus bertambah. Data hari Selasa (24/3/2020), jumlah kasus corona 686, pasien meninggal 55 orang, dan pasien sembuh 30 orang.
Dikutip dari laman www.covid19.go.id, kasus virus corona terbanyak ada di DKI Jakarta 424 kasus, Jawa Barat 60 kasus, Banten 65 kasus. Adapun saat ini, ada 24 provinsi yang memiliki kasus corona Covid-19.
Di Papua, misalnya, ada 3 kasus positif Virus Corona. Sementara, Provinsi Jambi, Lampung, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat, kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara masing-masing memiliki satu kasus positif corona.
Adapun tingkat kematian pasien virus corona masih tinggi yakni 8,017 persen, sementara tingkat kesembuhan hanya 4,37 persen.