Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan kebutuhan logistik untuk operasional RS Darurat Corona di Wisma Atlit Kemayoran dapat terpenuhi dengan baik.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan telah berkoordinasi dengan para Wakil Menterinya untuk memastikan hal itu. Dia mengatakan, kebutuhan ke depan akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan pasien yang cukup cepat. Berdasarkan informasi terakhir, jumlah pasien yang dirawat di RS tersebut sudah mencapai 102 orang.
“Saya terus pantau keadaan Wisma Atlet, saya cukup risau, ketika jumlah pasien dari 21 jadi 102, saya juga belum cek lagi hari ini. Saya hari ini rapat dengan Wamen-wamen, memastikan logistik di sana, baik makanan atau medis harus siap,” ujarnya melalui konferensi jarak jauh, Selasa (24/3/2020).
Dia menuturkan pemerintah juga memastikan akan memproduksi dan mendistribusikan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk penanganan virus corona. Untuk masker, Pemerintah tengah memproduksi sekitar 4,7 juta masker dan mulai didistribusikan melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.
Erick mengatakan pada bulan depan RNI akan kembali memproduksi masker. Produksi juga akan dilakukan oleh sekitar 30 perusahaan swasta. Proses produksi, lanjutnya, akan lebih mudah seiring dengan dilonggarkannya aturan bea masuk bahan baku masker tersebut.
Sementara itu untuk alat pelindung diri (APD), pemerintah masih akan mengandalkan impor. Kementerian BUMN juga akan memaksimalkan pesawat kargo milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk mempercepat proses impor. Padahal, di dalam negeri tercatat ada sejumlah perusahaan tekstil yang mampu memproduksi alat tersebut.
Baca Juga
“BUMN seperti disampaikan tadi berupaya bersama-sama membeli APD dari luar negeri untuk penuhi di dalam negeri, Garuda juga sudah siap untuk kargonya,” ujarnya.
Selain masker, Erick juga mengatakan pihaknya menyiapkan obat yang seperti Zitrhomax dan Chloroquine yang dibutuhkan untuk penanganan virus corona. Produksi dan distribusi obat ini dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Dia mengatakan perusahaan BUMN, swasta, dan pemerintah terus berkoordinasi untuk mencegah penyebaran virus corona, khususnya untuk memastikan kebutuhan operasional RS Darurat Corona di Wisma Atlet, dapat terpenuhi dengan baik.
“Keberadaan RS Darurat di Wisma Atlet ini bukan gaya-gayaan, tapi ini terobosan, untuk memastikan ketika ada kesulitan RS penuh, ada alternatif lain,” ujarnya.