Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah melakukan uji coba calon vaksin virus corona di Seattle untuk meningkatkan harapan penyembuhan dalam perang global melawan virus corona Covid-19.
Akan tetapi hasilnya baru bisa digunakan antara satu tahun hingga delapan belas bulan ke depan. Alasannya, hasil percobaan itu harus melewati lebih banyak fase uji coba terhdap manusia untuk membuktikannya berhasil dan aman.
Vaksin itu disebut mRNA-1273 dan dikembangkan oleh para ilmuwan bekerja sama dengan National Institutes of Health (NIH) AS dan perusahaan bioteknologi Moderna. Perushaan itu berbasis di Cambridge, negara bagian Massachusetts.
"Uji coba itu akan melibatkan 45 sukarelawan dewasa sehat berusia 18 hingga 55 tahun selama sekitar 6 minggu," menurut NIH seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (17/3/2020).
Saat ini belum ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk melawan virus corona yang dikenal sebagai Covid-19. Virus itu telah menginfeksi lebih dari 175.000 orang di seluruh dunia sejak pertama kali diidentifikasi di China pada 26 Desember 2019.
Percobaan di Seattle itu akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda yang diberikan oleh injeksi intramuskular di lengan atas, dengan peserta dimonitor untuk efek samping seperti nyeri atau demam.
Baca Juga
Sedangkan situs Theguardian.com melaporkan bahwa kajian tentang virus corona dibantu oleh pengetahuan tentang flu yang umumnya dianggap sebagai risiko pandemi terbesar.
Para ilmuwan telah bekerja pada prototipe patogen mengikuti epidemi SARS dan MERS pada tahun-tahun sebelumnya.
Richard Hatchett, CEO sebuah perusahaan Norwegia yang memimpin upaya untuk membiayai dan mengoordinasikan pengembangan vaksin Covid-19, menjelaskan bahwa kecepatannya dalam memproduksi kandidat prototipe patogen masa depan bergantung pada investasi dalam memahami bagaimana mengembangkan vaksin untuk virus corona lain.
Moderna vaksin, misalnya, juga dibuat berdasarkan penelitian sebelumnya tentang virus MERS.