Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memutuskan menghentikan kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik di lingkungan kampus tersebut untuk sementara waktu.
Keputusan tersebut diambil Undip guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, yang saat ini telah merambah di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Sub Bagian (Kassubag) Tata Usaha (TU) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas dan Media, Utami Setyowati, mengatakan keputusan menghentikan kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik itu sesua dengan Surat Edaran (SE) Rektor Undip No.20/UN7.P/SE/2020.
“Dengan ditetapkannya penyebaran virus Covid-19 [virus corona] sebagai bencana nasional oleh BNPB, maka dalam upaya pencegahan penyebaran virus tersebut, Undip menunda pelaksanaan perkuliahan mulai 16-21 Maret 2020. Pada tanggal itu mahasiswa tidak perlu hadir di kampus,” jelas Utami dalam keterangan resmi.
Setelah 21 Maret, kegiatan perkuliahan akan kembali digelar. Meski demikian, kegiatan perkuliahan maupun bimbingan mahasiswa dilaksanakan dengan menggunakan pola dalam jaringan (daring) atau online.
Tanpa Batas Waktu
“Pelaksanaan kegiatan perkuliahan dan asistensi secara daring ini dilakukan hingga akhir semester I atau dalam batas waktu tertentu dengan memperhatikan kondisi yang ada,” tulis Utami.
Sementara itu, untuk kegiatan perkuliahan yang digelar dengan menggunakan metode praktik tetap dilakukan dengan mengacu pada tatap muka secara langsung.
Namun, jika pelaksanaan perkuliahan praktik tak dapat dihindari, maka pihak kampus wajib melakukan mitigasi pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain meliburkan sementara kegiatan perkuliahan, Undip Semarang juga akan menunda prosesi wisuda semester I. Sebagai gantinya, ijazah, transkip nilai, maupun sertifikat Cumlaude mahasiswa bisa diambil secara langsung pada waktu yang akan ditentukan.
“Undip juga akan membatalkan seluruh kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa baik di area kampus maupun di luar kampus,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
