Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantu Pasien Corona, PM Inggris Ajak Produsen Mobil Produksi Ventilator

Pemerintah Inggris meminta produsen mobil untuk memproduksi sebanyak mungkin alat bantu kesehatan, ventilator dan produksi tersebut akan dibeli sebanyak mungkin oleh pemerintah.
Boris Johnson/Reuters-Neil Hall
Boris Johnson/Reuters-Neil Hall

Bisnis.com,JAKARTA - Perdana Menteri Boris Johnson akan meminta produsen mobil untuk membantu memproduksi peralatan medis untuk menghentikan laju kematian karena wabah virus corona di Inggris yang kini mencapai 35 jiwa.

Hari ini, Senin (16/3/2020), Johnson direncanakan akan berbicara melalui telepon dengan Unipart Group Limited dan mendorong perusahaan itu membuat ventilator untuk Layanan Kesehatan Nasional. Pemerintah akan membeli sebanyak mungkin ventilator yang dapat diproduksi industri. Selain itu, pemerintah juga dalam pembicaraan dengan rumah sakit swasta untuk membeli ruang tempat tidur untuk meningkatkan kapasitas.

"Mempersiapkan penyebaran penyebaran virus corona adalah prioritas nasional dan kami menyerukan kepada industri manufaktur dan semua yang memiliki keahlian yang relevan yang mungkin dapat membantu untuk bersama-sama membantu," kata kantor Johnson dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Senin (16/3/2020).

Inggris telah dikritik karena tidak mengikuti negara lain yang telah menutup sekolah dan melarang pertemuan besar untuk menghentikan penyebaran penyakit. Responsnya sejauh ini berpusat pada kebersihan pribadi, isolasi diri dari mereka yang merasa sakit, dan melacak serta menguji pihak yang memiliki kontak dengan orang positif corona. Tim Johnson juga mendapat kecaman karena tidak cukup terbuka tentang rencananya.

"Kepercayaan pada pemerintah akan menjadi vital selama bulan-bulan sulit ke depan dan yang terbaik adalah dipupuk oleh transparansi, bukan dari catatan singkat," kata Gavin Barwell, kepala staf Mantan Perdana Menteri Theresa May.

Menurut data yang dirilis oleh Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, jumlah kematian meningkat menjadi 35 jiwa pada Minggu (15/3/2020) kemarin, dibandingkan dengan 21 jiwa pada hari sebelumnya. Sementara itu jumlah kasus meningkat menjadi 1.372, dibandingkan dengan 1.140 pada Sabtu pekan lalu.

Pemerintah mengatakan pihaknya bekerja untuk membantu perusahaan-perusahaan yang dilanda krisis setelah Virgin Atlantic memperingatkan industri penerbangan membutuhkan dukungan sebanyak 7,5 miliar pound sterling (US$9,3 miliar) jika ingin mengatasi pembatasan perjalanan global.

Para menteri akan memperkenalkan undang-undang darurat yang diusulkan ke Parlemen minggu ini untuk memungkinkan mereka mengambil tindakan mengendalikan wabah. Undang-undang ini akan mencakup wewenang untuk melarang pertemuan besar dan memperkuat peraturan yang memungkinkan orang untuk dikarantina jika dinilai berisiko bagi publik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper