Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Prancis mulai hari ini menutup toko-toko, restoran, dan fasilitas hiburan. Hal itu berlaku bagi seluruh 67 juta penduduknya guna membantu melawan percepatan penyebaran virus Corona. Jumlah kasus wabah di Prancis meningkat dua kali lipat dalam 72 jam terakhir.
Pemerintah tidak punya pilihan lain, ujar Perdana Menteri Edouard Philippe pada konferensi pers setelah otoritas kesehatan masyarakat mengatakan 91 orang telah meninggal di Prancis. Sedangkan hampir 4.500 orang sekarang terinfeksi seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (15/3/2020).
"Saya telah memutuskan untuk menutup semua lokasi yang tidak penting, terutama kafe, restoran, bioskop, klub malam dan toko," katanya. Dia menegaskan bahwa semua warga Prancis harus benar-benar membatasi pergerakan.
Akan tetapi pemerintah mengecualikan toko makanan, apotek, pom bensin dan penjual tembakau.
Sedangkan untuk pemilihaan umum lokal, ujar Philippe, akan berlangsung di bawah kondisi sanitasi yang ketat. Pengumuman itu mendukung pernyataan Presiden Emmanuel Macron, yang telah mengumumkan penutupan sekolah sejak Senin dan menyarankan orang-orang yang berusia di atas 70 tahun untuk tinggal di dalam rumah.
"Kami tidak mengira itu akan begitu cepat," kata Jason Holt, 28, manajer di Cafe Montparnasse. "Kami terkejut karena akan kehilangan pekerjaan."
Baca Juga
Sementara itu BBC.com melaporkan sebagai akibat dari pembatasan warga terbaru di Prancis, organisasi yang menaungi olahraga ski juga mengumumkan semua resor Prancis akan tutup mulai hari ini.
"Para penikmat liburan dan kalangan profesional ski, kita semua pecinta olahraga, kita harus menerima kenyataan dengan keseriusan situasi," demikian disampaikan pengurus organisasi ski terkemuka Domaines Skiables.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel