Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Antisipasi RSPI Sulianti Saroso hadapi Lonjakan Kasus Virus Corona

Penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah menggenjot upaya pelacakan atau tracing orang-orang yang kontak dengan pasien virus corona.
Direktur Utama RSPI Prof. dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril memberi keterangan pers perkembangan kasus COVID-19, Rabu (4/3/2020). JIBI/Bisnis/ Komang Ary
Direktur Utama RSPI Prof. dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril memberi keterangan pers perkembangan kasus COVID-19, Rabu (4/3/2020). JIBI/Bisnis/ Komang Ary

Bisnis.com, JAKARTA - Pasien positif  virus corona (Covid-19) bertambah. Pada Rabu (11/3/2020), jumlah kasus virus corona di Indonesia ada 34.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah menggenjot upaya pelacakan atau tracing orang-orang yang kontak dengan pasien virus corona.

Bisnis berkesempatan untuk wawancara dengan Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Muhammad Syahril perihal penanganan Covid-19, Rabu (11/3/2020).Berikut petikan wawancara Bisnis dengan Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Muhammad Syahril:

Berapa banyak warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan terkait wabah Covid-19?

RSPI memberikan pelayanan 7 x 24 jam, yang kita sebut dengan pos pemantuan bertujuan utuk memberikan informasi, edukasi, dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat yang datang, karena mereka khawatir dan berinisiatif memeriksakan diri.

Sampai saat ini, jumlah yang sudah datang, atau orang dalam pemantauan (ODP) 677 orang. Sejak Januari lalu, rata-rata kunjungan sekitar 30 orang sehari. Adapun masyarakat yang datang rata-rata berobat jalan setelah diberikan konsultasi terkait dengan Covid-19.

Dari pos pemantuan itu, apakah ada indikasi menuju pasien dalam pengawasan (PDP)?

Enggak ada, semua baik.

Sudah berapa PDP yang dirawat di ruang isolasi RSPI?

Sampai hari ini, RSPI sudah melayani pasien dalam perawatan (PDP) di ruang isolasi  sebanyak 39 orang yang berasal dari sejumlah rujukan rumah sakit. Saat ini dirawat tinggal 10 pasien, delapan di antaranya positif Covid-19, dua masih menunggu hasil laboratorium, sementara satu meninggal dunia dengan diagnosis pneuomia. Adapun yang sudah dipulangkan 28 orang dalam keadaan sembuh.

Rujukannya berasal dari rumah sakit mana saja?

Semuanya berasal dari Jabodetabek, karena masing-masing provinsi sudah memiliki rumah sakit rujukan sendiri. Misalkan di Bandung, ada Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, di Jawa Tengah ada Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, sementara di Yogyakarta ada Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito.

Begini Antisipasi RSPI Sulianti Saroso hadapi Lonjakan Kasus Virus Corona

Petugas memarkir mobil ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020)./Antara

Ihwal lonjakan pasien yang positif ?

Ini kan sedang wabah dunia yang juga mengenai Indonesia. Kecendrungan meningkat tentu ada sampai menyentuh titik balik lalu kemudian menurun. Enggak tahu sampai kapan ya? Masih menunggu waktu juga, biasanya kan ada penurunan di dalam eskalasi, namun sekarang angkanya sedang naik terus.

Titik balik itu bisa diprediksi?

Belum bisa diprediksi, WHO saja tidak bisa memprediksi. Bahkan di Wuhan terjadi tren penurunan angka Covid-19. Ini kan penyakit baru, belum ada pola yang bisa diprediksi, sedang dipelajari. Sekarang eskalasi ada di sejumlah negara seperti Italia, Iran, Korea Selatan, Jepang, dan sudah hampir seratus negara.

Bagaimana kondisinya 8 pasien Covid-19 di RSPI?

Kondisinya baik, dua orang kasus 3 dan 10 hasil laboratorium hari ini menunjukkan negatif. Dua hari lagi tes laborotaroium yang kedua untuk memastikan statusnya. Sementara , untuk dua pasien lainnya masih menunggu hasil observasi di laboratorium. Keseluruhan, gejala klinis sampai saat ini stabil baik. Artinya, tidak ada demam yg tinggi, tidak ada sesak napas, masih ada batuk tapi tidak terlalu berat. Kemudian, keadaan umum lainnya baik, bisa berinteraksi, bisa melakukan aktivitas sehari-hari pada biasanya, bisa ganti pakaian, bisa makan, bisa ke toilet tanpa harus dibantu.

Bagaimana komunikasi yang terbangun di antara tim medis dan pasien positif Covid-19?

Komunikasi baik karena tim medis kita bisa berkomunikasi melalui intercom dan melalui CCTV. Artinya bisa dilakukan komunikasi dengan baik.

Pasien Covid-19 melonjak, apakah ada pelebaran klaster?

Kemungkinan itu tentu ada. Trennya sekarang imported cases, kontak langsung, bahkan kadang di tempat kerumumnan orang kita juga tidak tahu jika ada penularan.

Begini Antisipasi RSPI Sulianti Saroso hadapi Lonjakan Kasus Virus Corona

Petugas berada di samping ambulans yang terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020)./Antara

Bagaimana antisipasi lonjakan pasien?

RSPI sudah menambah 11 ruang isolasi, sekarang sudah menjadi 22 ruangan. Ditargetkan RSPI dapat menampung sekitar 140 pasien, kalau terjadi lonjakan pasien. Tidak semua orang harus dirawat,  jika tidak ada keluhan. Indonesia harus siap dalam keadaan apapun, termasuk RSPI sebagai rumah sakit rujukan infeksi maka kita yang pertama kali harus melakukan perluasan jika terjadi eskalasi.

Bagaimana soal pernyataan pemerintah yang sempat mengatakan tidak  ada Covid-19?

Bagi saya pemerintah tidak kecolangan. Dalam hal ini memang penyebaran Covid-19 di luar Wuhan tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga sulit untuk mendeteksi dan mencegah potensi penyebarannya yang melonjak beberapa hari belakangan.

Bagaimana status kewaspadaan corona di RSPI?

Sejak awal udah mengantisipasi lewat penyiapan sumber daya manusia, kalau ada pasien datang sudah siap, lalu alat pelindung diri juga siap, kemudian kebersihan lingkungan, gerakan cuci tangan, gerakan pakai masker jika diperlukan, dan juga edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19.

Bagaimana prosedur pemulangan pasien?

Ketika keadaannya baik, tidak demam, tidak batuk, tidak sesak kemudian hasil laboratorium menunjukkan negative, maka pasien boleh pulang. Jadi kriterianya ada dua, yakni gejala klinis dan hasil laboratorium. Sementara, hasil pemeriksaan cukup dua kali dengan hasil negatif selang dua hari beruntun.

Setelah pasien  pulang, apakah dipantau?

Enggak ada, dia dikembalikan ke dokter yang merawat atau ke rumah sakit terdekat jika ada. Semua akhirnya dikembalikan kepada dinas kesehatan di daerah. Tidak perlu pemantuan khusus dari rumah sakit rujukan (RSPI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper