Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatat 23 suspect atau terduga virus corona (Covid-19), per hari ini, Minggu (8/3/2020). Hal ini merupakan hasil pengembangan kasus pertama dan penjaringan dari fasilitas kesehatan.
Sebelumnya, Jumat (7/3/2020), jumlah suspect Covid-19 di Indonesia, menurut keterangan pemerintah, sebanyak 11 orang. Juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa satu di antaranya berada di ruang isolasi di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan dua di antaranya berada di Bali.
"Ini pengembangan dari klaster 1 dirawat di Bandung. Ada beberapa kasus baru tidak dari klaster ini. Dua suspect di Bali itu baru datang," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Klaster pertama yang dimaksud adalah kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia. Satu orang diduga terinfeksi virus dari warga negara Jepang yang tengah melakukan kunjungan ke Tanah Air. Selanjutnya kasus pertama tersebut menularkan kepada ibunya, yang menjadikan ibunya sebagai kasus kedua.
Sejauh ini, hasil pengembangan kasus ke-1 dan ke-2, pemerintah telah menemukan dua orang positif Covid-19 lainnya. Saat ini semua pasien tengah diisolasi di rumah sakit untuk mengontrol penyebaran wabah virus tersebut.
Sementara itu ke-23 suspect tadi akan menjalani tes laboratorium. Setiap suspect setidaknya harus mencatat 8 kali negatif saat dites kesehatannya untuk kemudian dinyatakan bebas dari Covid-19 dan dapat dikembalikan ke masyarakat.
Baca Juga
"Oleh karena itu, 23 masih ditahan di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut," kata Yuri.
Selain melakukan pengembangan dari kasus pertama, pemerintah juga melacak penyebaran Covid-19 dari sub-klaster kasus pertama. Pasalnya dua orang, yakni kasus 3 dan 4, yang telah dinyatakan positif Covid-19. Mereka diduga berpotensi menularkan virus kepada teman dan saudara masing-masing.
Adapun, Yuri juga menegaskan bahwa isolasi kepada pasien positif Covid-19 dilakukan atas dasar kedaruratan kesehatan masyarakat. Isolasi di rumah sakit hanya untuk menjauhkan pasien dari masyarakat agar terhindar dari penularan--sembari meningkatkan imun tubuh pasien.
Pasalnya hingga berita ini diturunkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan obat maupun vaksin Covid-19. Sekitar 50.000 orang, di seluruh dunia berhasil sembuh dari Covid-19 dengan cara peningkatan daya tahan tubuh.