Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mencari Ketum Demokrat yang Mumpuni, Ibas atau AHY?

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan keluar dari ruangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan keluar dari ruangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Partai Penyeimbang

Posisi Partai Demokrat yang agak ambigu di parlemen dengan menyebut dirinya partai penyeimbang, bukan partai oposisi layaknya di negara demokrasi, menjadikan partai ini menjadi sorotan publik. Agak unik memang.

Sikap partai yang mendua itu tersebut terutama terlihat setelah kalah dalam Pemilihan Presiden 2014.

Saat itu Partai Demokrat bersama sejumlah parpol lainnya mengusung pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melawan Jokowi—Jusuf Kalla.

Partai Demokrat kembali harus menelan pil pahit pada Pemilu 2019 ketika raihan suaranya kembali seperti pada Pemilu 2004 dengan raihan suara hanya 7,77 persen suara.

Tidak seperti parpol lain, meski DPP Partai Demokrat memutuskan mendukung capres Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, namun kader di sejumlah daerah dibebaskan untuk mendukung pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin.

Kebijakan ini agaknya menjadi blunder bagi Demokrat, karena posisinya kian serba salah setelah Jokowi-Ma’ruf Amin akhirnya memenangkan kontestasi politik Pilpres 2019.

Kondisi inilah yang membuat partai tersebut kembali menjadi partai menengah di DPR sebagaimana saat pertama kali ikut pemilu pada 2004.

Halaman Sebelumnya
Terjun Bebas
Halaman Selanjutnya
AHY Calon Tunggal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper