Terjun Bebas
Tak heran, Partai Demokrat dinobatkan sebagai pendatang baru yang menjadi pemenang Pemilu 2009 setelah sebelumnya didominasi Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
Akan tetapi, suara partai itu terjun bebas ke angka 10,19 persen pada Pemilu 2014 setelah Ketua Umum Anas Urbaningrum yang terpilih lewat Kongres Partai Demokrat 2010, dan sejumlah petinggi partai lainnya, terjerat kasus korupsi.
Hilangnya kepercayaan publik menjadi salah satu penyebab utama rontoknya suara partai biru tersebut.
SBY melalui Kongres Luar Biasa kemudian ‘terpaksa turun gunung’ menggantikan Anas pada 2013 setelah politisi mantan ketua umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menjadi terdakwa dalam sejumlah kasus korupsi.
Suksesi kepemimpinan ini cukup menarik karena saat menggantikan Anas, SBY masih berstatus sebagai Presiden RI periode 2010-2014. Kemudian, pada Kongres 2015, SBY kembali terpilih memimpin partai tersebut dalam status sebagai mantan presiden.
Hanya saja kecemerlangan Partai Demokrat terus memudar seiring dengan banyaknya kader yang keluar dan berpindah ke partai lain. Selain itu, citra partai yang berusia hampir dua dekade itu terkesan menjadi ‘safety player’ dengan posisi sebagai partai penyeimbang di parlemen.