Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi telah mengkonfirmasi kasus kedua warganya positif terpapar virus corona (covid-19). Hal itu diungkapkan Kementerian Kesehatan Saudi pada Rabu (4/3/2020). Pasien tersebut adalah warga negara Saudi yang sempat berpergian ke sejumlah negara belum lama ini.
Dia, baru saja pulang dari Iran melalui Bahrain dan tak mengungkapkan kepada otoritas kesehatan setempat soal perjalanannya itu. Padahal, sejauh ini sudah ada 92 orang yang meninggal di Iran akibat virus corona.
Sedangkan untuk kasus pertama, tak lain adalah kawan dari kasus kedua dalam perjalanan ke Iran dan Bahrain. Menurut Arab News, Kamis (5/3/2020), untuk kasus pertama sudah dilaporkan oleh pemerintah pada tiga hari sebelumnya, Senin (2/3/2020).
Kementerian mengatakan pasien dalam karantina di rumah sakit dan bahwa semua orang yang melakukan kontak dengannya telah diuji untuk virus Corona.
Kementerian menambahkan bahwa orang dapat menelepon 937 jika mereka memiliki pertanyaan tentang virus. Arab Saudi, pada hari Rabu (4/3/2020), menangguhkan semua perjalanan umrah setelah melaporkan kasus kedua virus Corona.
Kerajaan memberlakukan larangan pekan lalu pada calon jemaah di luar negeri yang mengunjungi Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Larangan itu sekarang berlaku untuk warga negara Saudi dan ekspatriat, kata Kementerian Luar Dalam Negeri Arab Saudi.
Baca Juga
Tujuan larangan adalah untuk membatasi penyebaran virus corona dan mencegah aksesnya ke dua Masjid Suci, kata seorang juru bicara Kemenlu Saudi.
Warga Saudi dan ekspatriat masih dapat mengunjungi Mekah dan Madinah untuk berdoa asalkan mereka tidak pergi untuk umrah, kata Wakil Menteri Haji Abdulfattah Mashat. "Mekah masih terbuka untuk pengunjung dari seluruh Kerajaan, keputusan hanya menunda kegiatan umrah," katanya kepada TV Al Arabiya.
Sekarang ada lebih dari 3.150 kasus di Timur Tengah, hampir semuanya dalam atau terkait dengan Iran, yang memiliki 2.922 kasus yang dikonfirmasi dan 92 kematian. Untuk menghambat penyebaran virus Corona, pihak berwenang Iran membatalkan salat Jumat di semua ibu kota provinsi dan melarang perjalanan ke luar negeri untuk para pejabat.