Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi reformasi hukum yang dilakukan Ketua Mahkamah Agung MA) Muhammad Hatta Ali. Hal ini telah menurunkan 20.275 perkara mangkrak menjadi 219 per 2019.
"Ini adalah jumlah terendah sepanjang sejarah berdirinya Mahkamah Agung," kata Jokowi dalam sambutan Laporan Tahunan Mahkamah Agung di Jakarta, Rabu (25/2/2020).
Jokowi mengatakan bahwa tantangan Mahkamah Agung berat dan tidak mudah. Dia menitipkan pesan agar lembaga peradilan harus mampu menjadi teman bagi para keluarga kurang mampu untuk memperjuangkan keadilan. MA pada saat yang sama juga harus memberikan keputusan seadil mungkin di tengah kepentingan pihak yang berperkara.
Menurut Jokowi dalam menghadapi itu semua, kuncinya adalah kecepatan, transparan, dan menyederhanakan proses.
"Kami sangat menghargai upaya MA untuk mewujudkan peradilan yang sederhana yang cepat dan yang berbiaya ringan ada e-court, ada e-summons, ada e-filling, ada e-litigation," kata Jokowi.
Selain itu, dalam jangka panjang Jokowi berharap MA dapat meningkatkan kualitas putusan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia calon hakim. MA perlu mencari strategi untuk menarik lulusan hukum terbaik menjadi calon hakim di tengah ragam profesi saat ini.
Pasalnya, kredibilitas sistem peradilan akan berjalan lurus dengan kredibilitas seorang hakim. Para pemutus perkara yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.
Adapun tema besar Laporan Tahunan Mahkamah Agung tahun ini adalah modernisasi peradilan. Presiden Jokowi hadir bersama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
