Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangkok Miliki Lebih dari 100.000 Kondominium Kosong

Pasar kondominium di Bangkok diperkirakan menghadapi tahun yang suram seiring dengan belum meredanya wabah virus corona.
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg

Bangkok Miliki Lebih dari 100.000 Kondominium Kosong

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar kondominium di Bangkok diperkirakan menghadapi tahun yang suram seiring dengan belum meredanya wabah virus corona.

Berdasarkan data Badan Konsultansi Real Estate, warga negara asing hanya akan berkontribusi 10 persen terhadap penjualan tahun ini. Warga negara China merupakan konsumen terbesar pasar ini tetapi angkanya terus menurun karena adanya larangan perjalanan.

“Permintaan dari warga negara asing kemungkinan akan hilang pada 6 bulan pertama tahun ini akibat wabah virus ini. Kami harus bergantung pada konsumen lokal tetapi itu tidaklah mudah,” kata Presiden Badan Konsultansi Real Estate Sopon Pornchokchai, dikutip dari Bloomberg, Senin (24/2/2020).

Hingga saat ini, dia mencatat ada lebih dari 100.000 kondominium kosong di Bangkok dan sekitarnya.

Bank sentral Thailand telah melonggarkan syarat pemberian kredit perumahan untuk memacu penjualan domestik, tetapi pengembang masih merasa khawatir.

Salah satunya adalah Naporn Sunthorn Kitcharoen, Direktur Utama Land & Houses Pcl, yang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pelemahan pada segmen kondominium. Bahkan, perusahaan itu tidak berencana memulai proyek kondominium baru pada 2020.

Sebelum wabah virus corona terjadi, minat asing menunjukkan penurunan akibat penguatan Baht dan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Ekonomi Thailand saat ini sangat bergantung pada perdagangan dan pariwisata.

Pelemahan kinerja industri real estate adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi Thailand pada 2020. Pemerintah Thailand memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto bakal melemah hingga 1,5 persen pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper