Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Iran Hassan Rouhani meminta Uni Eropa (UE) untuk ikut menentang tindakan ilegal yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan mengabaikan tekanan Washington untuk meningkatkan hubungan Eropa dengan Teheran.
"Uni Eropa diharapkan akan berdiri teguh dalam menghadapi langkah-langkah ilegal yang diambil oleh AS," kata Rouhani dalam pertemuannya kemarin dengan Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg di Teheran seperti dikutip PressTV.com, Senin ( 24/2/2020).
"Seperti halnya virus corona, ketakutan yang disebar melalui sanksi AS lebih berbahaya dari yang seharusnya," kata presiden Iran itu.
Merujuk pada sanksi ekonomi AS terhadap negara Iran, yang juga termasuk obat-obatan dan makanan, Rouhani menyebut bahwa menerapkan sanksi semacam itu adalah tindakan teror dan pihaknya berharap Uni Eropa memenuhi tugas kemanusiaannya terkait hal itu.
Dia mengatakan inisiatif Iran untuk keamanan regional, yang dikenal sebagai Hormuz Peace Endeavour (HOPE), bertujuan untuk menciptakan perdamaian di kawasan itu.
Semua masalah di wilayahnya berakar pada campur tangan Washington yang ilegal dalam masalah-masalah regional, katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, Rouhani memberikan sindiran keras ke pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
"Pemerintah AS sekarang adalah yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat," tegas Rouhani dalam sebuah siaran langsung di televisi nasional Iran seperti dikutip CNBC.com.
Sindiran Rouhani bukan yang pertama ditujukan ke Trump. Sebelumnya, dia juga menuding presiden negeri Paman Sam itu melakukan adu domba pada Iran.
"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump berhasil menciptakan perpecahan di antara kita. Kita seharusnya tidak membiarkan Trump dan para teroris di Gedung Putih mengisolasi Iran," katanya dalam pidatonya di sesi ke-74 Majelis Umum PBB pada tahun lalu.
Rouhani kemudian mengajak semua negara yang terkena dampak perkembangan di Teluk Persia untuk bergabung dengan inisiatif negara itu untuk keamanan kawasan strategis.