Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menaikan tingkat kewaspadaan terhadap virus Corona ke level "tertinggi", ujar Presiden Moon Jae-in hari ini.
Hal itu disampaikan Presiden Moon dalam menghadapi lonjakan jumlah infeksi virus mematikan tersebut secara tiba-tiba.
"Insiden COVID-19 menghadapi titik balik yang mematikan," kata Moon usai melakukan rapat kabinet tentang virus tersebut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (23/2/2020).
Menurut Moon langkah Pemerintah Korsel menaikkan tingkat siaga ke level tertinggi itu sesuai dengan rekomendasi para ahli.
Dia juga mendesak para pejabat tidak ragu-ragu mengambil "tindakan tegas yang belum pernah terjadi sebelumnya" untuk mengatasi wabah virus Corona tersebut.
Korsel mengalami peningkatan pesat dalam jumlah kasus virus Corona sejak beberapa hari terakhir setelah infeksi muncul dari kelompok sekte agama di kota Daegu selatan pekan lalu.
Jumlah korban secara nasional di Korsel mencapai 556 kasus yang merupakan tertinggi di luar China selain dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.
Sementara itu South China Morning Post, mengutip Komisi Kesehatan Nasional China, menulis jumlah infeksi Corona di Wuhan turun hingga 55 persen kemarin jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Diketahui, jumlah infeksi pada hari Jumat (21/2) terdapat 889 kasus, sementara keesokan harinya infeksi baru hanya ada di angka 397 kasus.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China Mi Feng memaparkan data yang dia miliki. Jumlah kasus infeksi yang masih ditangani di Wuhan pada Jumat adalah 38.020 kasus atau turun di hari Sabtu menjadi 36.680.
Di Hubei, angka infeksi juga menunjukkan penurunan di hari yang sama, dari 13.886 menjadi 10.967 kasus. Sementara secara nasional, penurunan juga terlihat dari semula 9.141 kasus menjadi 5.637.
"Perubahan itu mengindikasikan penguatan pencegahan dan kontrol secara nasional yang berkelanjutan berpengaruh. Progres positif juga telah ditemukan dalam pengobatan medis, dan angka infeksi yang ada terpantau mengalami penurunan," kata Mi Feng seperti dikutip koran tersebut.
Dengan menurunnya angka infeksi, kota yang semula diisolasi dan ditutup secara total akibat menjadi pusat persebaran virus Corona, kini perlahan sudah mulai dibuka dan berangsur normal.