Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman masih terus melakukan pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor Sleman.
Hingga saat ini, jumlah siswa yang meninggal telah mencapai 4 orang. Terkini, puluhan orang tua siswa SMPN 1 Turi panik dan mendatangi lokasi hanyutnya siswa-siswa yang melakukan susur sungai.
"Sekarang masih dalam proses pencarian. Kami belum bisa merilis jumlah korban yang meninggal," ungkap BPBD Sleman saat dihubungi Bisnis, Jumat (21/2/2020).
Aktivitas yang digelar oleh SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor Sleman merupakan bagian dari kegiatan Pramuka. Saat siang, air sungai tiba-tiba naik. Siswa-siswa yang berada di pinggiran sungai langsung tercerai-berai.
Sebagian siswa berpegang pada batang pohon dan bebatuan. Ada terseret arus banjir dan tersangkut pada pohon. Malang, siswa-siswa lainnya tersapu oleh arus Sungai Sempor Sleman dan kini belum ditemukan.
Dari kabar yang diperoleh Bisnis, sebanyak 250 siswa telah mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor dan jumlah siswa yang berhasil menjangkau tepi sungai hanya 146 siswa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan keterangan bahwa lokasi kejadian berada di Sungai Sempor, anak Sungai Bedog, tepatnya di Dusun Dukuh Donokerto Turi Sleman.
"Kejadian laka [kecelakaan] sungai dari SMPN 1 Turi kelas 7-8 kegiatan Pramuka susur sungai hanyut oleh banjir. Proses pertolongan masih berlanjut, tunggu informasi resmi petugas yang berwenang," cuit BPBD DIY di Twitter.
Padahal sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat meng-update informasi cuaca terkait dengan potensi hujan intensitas sedang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Sleman (Sleman, Tempel, Turi, Pakem dan Cangkringan) yang dapat meluas ke wilayah Sleman lainnya.