Bisnis.com, JAKARTA - Singapura mengklaim bisnis di negeri Singa ini tahan terhadap virus Corona.
Pendiri SGB, sebuah platform digital tentang Singapura, Tatiana Gromenko, pemerintah negeri Singa ini sangat serius melindungi warganya dari serangan wabah mematikan Corona.
Dia menilai, hal itu terbukti ketika Singapura adalah negara pertama yang melarang masuknya warga asing dari daratan China untuk datang. Tatiana menyebut hal itu merupakan langkah paling awal dan antisipatif tersebarnya virus tersebut.
"Selain itu, pemerintah juga telah menggandeng Malaysia untuk membentuk komiter bersama karena volume lalu lintas kunjungan warga antara dua negara ini juga sangat tinggi,” tutur melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat (14/2/2020).
Tatiana menegaskan meskipun pariwisata di Singapura terkena dampak akibat virus ini, namun Singapura sebagai destinasi bisnis masih memiliki daya tarik yang kuat.
Teknologi mutakhir, pajak yang rendah, serta sistem transportasi dan infrastruktur yang efisien membantu Singapura menggeser New York dan bahkan bisa menggeser London sebagai pusat bisnis terbaik dunia.
Dia menambahkan, bahkan Singapura pun menempati posisi pertama dalam laporan Forum Ekonomi Dunia tentang Indeks Daya Saing Glonbal 2019 yang lalu.
"Pencapaian ini membuat pemerintah sangat serius dalam meminimalisir dampak Corona," jelasnya.
Bagi Tatiana, Singapura adalah destinasi yang menjadi pilihan banyak orang khususnya wisatawan China, yang diikuti oleh Indonesia.
Oleh karena itu SGB tetap mempromosikan Singapura melalui kanal-kanal komunikasinya karena meyakini dalam jangka menengah industri pariwisata dan bisnis global di negara tersebut akan kembali normal.
Selain itu Singapura merupakan pusat pertemuan udara, laut dan telekomunikasi di Asia. Dengan lokasinya yang strategis, negara ini membuka akses kepada 4 miliar orang dalam radius 7 jam penerbangan 400 kota dari 100 negara. Ditambah lagi dengan fasilitas berstandar global, layanan professional, atraksi-atraksi yang mengagumkan serta acara-acara yang unik, tidak heran jika Singapura menjadi tuan rumah untuk berbagai kegiatan kelas dunia.
"Bahkan secara konsisten terpilih sebagai tempat teratas untuk penyelenggaraan eksibisi dan pameran," sambungnya.
Dia menegaskan, wabah Corona tidak bisa mematikan sektor Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions (BTMICE) yang selama ini tumbuh signifikan di sana.
“Tentu wabah Corona berpengaruh terhadap sektor ini, namun untuk menghentikan secara total tahun ini, saya belum melihat ada tren ke arah tersebut," terangnya.
Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Indonesia (GIPI) Panca Sarungu juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang menghentikan kedatangan turis China ke dalam negeri, meskipun wisatawan negara tersebut berkontribusi 11 persen dari jumlah turis di Indonesia.
Panca yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) menambahkan, turis dari Singapura juga mulai berhati-hati untuk berpergian, padahal 15 persen wisatawan kita berasal dari sana, khususnya untuk perjalanan bisnis.
"Kita berharap dari Australia yang berkontribusi 9 persen terhadap pariwisata Indonesia, di mana mereka lebih banyak ke Bali,” tutur Panca.