Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) bakal membuka sekitar 390.000 lowongan tenaga sensus demi menyukseskan Sensus Penduduk 2020. Lowongan tersebut baru dibuka pada April mendatang, dan mulai bekerja tiga bulan setelahnya, alias Juli.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, Petugas Sensus nantinya akan bertugas mendatangi rumah-rumah penduduk secara "door to door" untuk melakukan Sensus Penduduk wawancara.
"Kita belum buka pendaftaran sekarang. Pada bulan April nanti setiap daerah akan ada pengumuman lewat 'online' di masing-masing kota. Kita perlu teman-teman untuk menjadi petugas Sensus Penduduk. Silakan daftar," kata Suhariyanto usai memimpin Apel Siaga SP2020 di Kantor Pusat BPS Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Suhariyanto menjelaskan rekrutmen petugas untuk pelaksanaan SP Wawancara akan dilakukan melalui serangkaian proses seleksi yang transparan dan akan dipilih petugas yang betul-betul sesuai dengan kriteria.
Calon Petugas Sensus, setidaknya memiliki pendidikan akhir Sekolah Menengah Atas (SMA), dan berdomisili sesuai daerah sensus dilakukan. Mereka juga akan diberikan pelatihan untuk mengisi kuesioner dan data-data dasar penduduk.
"Kita 'training' bagaimana mengisi kuesioner. Katakanlah konsep penduduk, apa yang dinamakan pendidikan terakhir. Ini sepertinya gampang, tapi sering 'missed'. Contoh isi pendidikan terakhir anak SMA pendidikan, diisi SMA, padahal belum tamat," kata dia.
Baca Juga
Ada pun dalam Sensus Penduduk 2020 ini, BPS menggunakan metode kombinasi (combine method) yang menggunakan data administrasi pendudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai basis data dasar, serta metode wawancara.
Periode Sensus Penduduk Online (SP Online) akan dimulai pada 15 Februari-31 Maret 2020. Penduduk dapat mengakses web sensus. bps.go.id menggunakan perangkat yang terhubung dengan internet.
Bagi penduduk yang belum mengikuti SP Online, mereka akan didatangi Petugas sensus untuk melakukan Sensus Penduduk Wawancara dengan menggunakan hp/tablet atau kuesioner kertas selama bulan Juli 2020.
Data penduduk yang dihasilkan melalui SP2020 merupakan data dasar yang dapat digunakan untuk membuat kebijakan di berbagai bidang seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya.