Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Malaysia akan mengumumkan paket stimulus pada awal bulan depan demi menopang perekonomian yang terdampak wabah virus corona (Covid-19).
“Paket stimulus tersebut akan melibatkan seluruh kementerian,” terang Menteri Transportasi Anthony Loke pada Kamis (13/2/2020), seperti dilansir Bloomberg.
Sebelumnya, Gubernur Bank Negara Malaysia Nor Shamsiah Mohd Yunos mengatakan langkah itu akan berupaya untuk mendukung sektor yang terdampak virus corona, termasuk pariwisata dan manufaktur.
Fitch Solutions memangkas ekspektasinya untuk pertumbuhan ekonomi 2020 menjadi 3,7 persen dari 4,5 persen, sedangkan RHB Research dan Oversea-Chinese Banking Corp menurunkan perkiraan mereka menjadi 4 persen. Proyeksi tersebut jauh dari target pemerintah untuk pertumbuhan 4,8 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal IV/2019 hanya sebesar 3,6 persen, laju paling lambat sejak 2009, dan kemungkinan akan melambat lebih lanjut karena langkah-langkah untuk membendung penyebaran virus itu menghambat aktivitas ekonomi.
“Kami mengakui itu [virus corona] akan berdampak pada kami, khususnya pada kuartal pertama,” ujar Shamsiah pada Rabu (12/2/2020). Dia sendiri tak memberikan estimasi mengingat sifat wabah virus itu yang tidak terduga.
Baca Juga
Dampak wabah ini sudah menjalar di seluruh industri Malaysia. Bank-bank termasuk CIMB Group Holdings Bhd. dan Malayan Banking Bhd. menawarkan keringanan pembayaran pinjaman untuk pelanggan yang terkena dampak wabah virus corona.
Di sisi lain, pembatalan pemesanan di hotel-hotel melonjak ketika China mengumumkan larangan perjalanan bagi warganya, menurut Yap Lip Seng, Kepala Asosiasi Hotel Malaysia.
“Harapan terbaik kami adalah meminimalkan kerugian,” ungkap Yap.
Minyak kelapa sawit, yang mencapai 39 persen dari produksi pertanian Malaysia, pun terdampak di tengah kekhawatiran bahwa virus itu akan membatasi permintaan. Harga minyak sawit telah melorot 16 persen dari level tertinggi dalam tiga tahun pada 10 Januari meskipun pasokan turun.
Meski demikian, perusahaan elektronik ViTrox Corp Bhd., pemasok untuk Foxconn Technology Group, memperkirakan gangguan yang kecil pada pasokan dari China dan sedikit keterlambatan dalam mengirimkan produk-produknya.
"Kami percaya dampaknya hanya sementara," ujar CEO Chu Jenn Weng.
Dalam risetnya, Ahmad Nazmi Idrus dari RHB menuliskan paket stimulus pemerintah Malaysia akan mengimbangi beberapa risiko terhadap ekonomi, dengan pemulihan kemungkinan akan terlihat pada semester kedua tahun ini.