Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen iPhone Di China Perpanjang Libur Pekerjanya

Salah satu produsen komponen dan perakit iPhone di China, yakni Hon Hai Precision Industry Co menginstruksikan pekerjanya untuk tidak kembali bekerja terlebih dulu guna meminimalisiri dampak negatif virus corona.
Warga tiba dari Provinsi Hubei saat melintasi pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter
Warga tiba dari Provinsi Hubei saat melintasi pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China, Jumat (31/1/2020). Reuters/Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu perusahaan perakit iPhone yakni Hon Hai Precision Industry Co. meminta pekerjanya untuk tidak kembali bekerja terlebih dulu, kendati libur Tahun Baru Imlek berakhir pada 10 Februari.

Seperti dikutip dari Bloomberg, ketentuan itu berlaku untuk para pekerja yang bekerja di kantor Hon Hai di Shenzhen, China.

Kebijakan ini dinilai sebagai upaya ekstrem oleh salah satu perusahaan mitra paling penting Apple Inc. Untuk melindungi pekerjanya dari paparan virus corona. Seperti diketahui, wabah virus itu telah melumpuhkan sejumlah industri manufaktur di China dalam beberapa waktu terakhir.

Adapun kantor Hon Hai yang terletak di Shenzhen menaungi puluhan ribu pekerja. Para pekerja di kantor tersebut mayoritas berasal dari luar kota Shenzhen.

"Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua orang dan mematuhi langkah-langkah pencegahan virus corona daripemerintah, kami meminta Anda untuk tidak kembali terlebih dulu ke Shenzhen. Adapun untuk tanggal pertemuan kembali di Shenzhen, harap tunggu pemberitahuan lebih lanjut," tulis perusahaan tersebut melalui pesan singkat yang dikirimkan ke karyawannya, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (8/2/2020).

Seperti diketahui, Hon Hai baru saja memutuskan memangkas proyeksi pertumbuhan bisnisnya pada 2020. Langkah itu dihitung berdasarkan adanya potensi gangguan pada rantai produksi Apple, serta adanya potensi penurunan permintaan pasar pascamewabahnya virus corona.

Namun, hingga saat ini belum diketahui, apakah kebijakan itu hanya berlaku untuk kantor perusahaan yang ada Shenzhen atau juga berlaku di kantor di lokasi lainnya seperti di Zhengzhou.

Sebelumnya, perusahaan teknologi tersebut memutuskan untuk memulai proses produksinya pada 10 Februari 2020. Namun demikian, khusus untuk pekerja yang berasal dari luar Zhengzhou akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper