Bisnis.com, JAKARTA - Produsen komestik L'Oreal SA menyatakan wabah virus corona di China telah menyebabkan perlambatan di pasar kecantikan China. Namun, perlambatan ini dinilai hanya sementara dan penjualan akan kembali normal jika wabah ini mereda.
Dilansir dari Bloomberg, permintaan produk kosmetik yang tinggi untuk segmen kelas atas di China telah memacu kinerja L'Oreal pada kuartal IV/2019 hingga melampaui target.
Sejauh ini, L'Oreal melansir pertumbuhan penjualan 9,6 persen pada kuartal IV/2019 sedangkan para analis dalam survei Bloomberg memperkirakan kenaikan hanya 7,4 persen. Saham L'Oreal naik 2,8 persen pada perdagangan Jumat (7/2/2020) pagi di Paris.
Baca Juga
L'Oreal, pemilik merekLancome dan Kiehl di Prancis ini mengatakan,permintaan yang kuat di China akan bangkit kembali dengan cepat begitu epidemi mereda. Hal itu merujuk pada pengalaman saat wabah SARS melanda 17 tahun lalu.
Penjualan L'Oreal memang terpacu pada kuartal terakhir tahun lalu oleh konsumen China. Penjualan di Negeri Tirai Bambu itu menembus kinerja lamban para merek-merek utama seperti Maybelline. Chief Executive Officer AS Jean-Paul Agon sebelumnya mengatakan dia berharap negara Asia untuk tetap menjadi mesin pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.