Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Boeing 737 Turki Terbelah, 3 Orang Tewas

Pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai Turki Pegasus Airlines tersebut tergelincir dari landasan pacu di bandara Sabiha Gokcen pada Rabu (5/2/2020) waktu setempat.
Ilustrasi - Petugas penyelamat mencari reruntuhan pesawat Boeing Co. 737-800, yang dioperasikan oleh Ukraine International Airlines, yang jatuh tak lama setelah lepas landas di dekat Shahedshahr, Iran, pada hari Rabu, 8 Januari 2020. Jet penumpang, Penerbangan 752, menuju Ukraina jatuh tak lama setelah lepas landas di Iran, menewaskan semua orang di dalamnya./Bloomberg
Ilustrasi - Petugas penyelamat mencari reruntuhan pesawat Boeing Co. 737-800, yang dioperasikan oleh Ukraine International Airlines, yang jatuh tak lama setelah lepas landas di dekat Shahedshahr, Iran, pada hari Rabu, 8 Januari 2020. Jet penumpang, Penerbangan 752, menuju Ukraina jatuh tak lama setelah lepas landas di Iran, menewaskan semua orang di dalamnya./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas ketika sebuah pesawat jet Turki terbelah setelah mendarat di daratan kota Istanbul.

Pesawat Boeing  737-800 yang dioperasikan oleh maskapai Turki Pegasus Airlines tersebut tergelincir dari landasan pacu di bandara Sabiha Gokcen pada Rabu (5/2/2020) waktu setempat.

Selain menimbulkan korban jiwa, insiden ini menyebabkan 179 orang terluka, menurut Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, seperti dilansir Bloomberg.

Rekaman video menunjukkan para penumpang berusaha menyelamatkan diri melalui celah badan pesawat. Sementara itu, bagian belakang jet tampak terbakar dan badan pesawat terbelah.

Menteri Transportasi Turki Cahit Turhan mengatakan bahwa pesawat itu ditumpangi 183 orang termasuk enam awak pesawat.

Pesawat ini telah terbang dari Izmir di pantai Aegean Turki, sebelum kemudian tergelincir dari landasan pacu dan berhenti tak jauh dari salah satu jalan raya utama menuju kota.

Menurut Flightradar 24, pesawat itu melaju dengan kecepatan 117 kilometer per jam (72 mil per jam) di dekat ujung landasan. Rekaman televisi menunjukkan kerusakan yang serius pada badan pesawat yang tampak terpecah menjadi tiga bagian.

“Pesawat itu mendarat dalam cuaca buruk, gagal bertahan di landasan, dan tergelincir sekitar 55-65 yard sebelum menghantam parit dari ketinggian sekitar 30 yard,” tutur Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya, dikutip FoxNews.

Seorang juru bicara Pegasus mengonfirmasi bahwa pesawat itu adalah model yang ditelurkan Boeing. Model 737-800 diproduksi sebelum varian 737 Max dan memiliki catatan keamanan yang baik. Pihak Boeing belum berkomentar soal kecelakaan ini.

Model 737 Max sendiri telah dilarang beroperasi di seluruh dunia setelah mengalami dua kecelakaan mematikan yang menimpa maskapai penerbangan Lion Air dan Ethiopian Airlines pada Oktober 2018 dan Maret 2019 masing-masing.

Bandara Sabiha Gokcen, yang terletak di sisi Asia Istanbul, ditutup pascainsiden tersebut. Semua penerbangan yang masuk dialihkan ke hub baru di sisi Eropa kota itu.

Kecelakaan ini bukanlah insiden pertama untuk Pegasus. Bulan lalu, salah satu pesawat model 737-800 milik maskapai ini meluncur keluar dari tepi landasan pacu di bandara yang sama setelah mendarat dalam cuaca yang buruk. Meski demikian, tidak ada korban cedera yang ditimbulkan.

Sebelumnya, pada Januari 2018, sebuah jet Pegasus yang mengangkut 168 orang selip dari landasan pacu di Bandara Trabzon Turki. Kendati tidak ada laporan korban cedera, salah satu mesin pesawat jatuh ke Laut Hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper