Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman, 27 tahun, terpaksa memanjat sebuah pagar besi agar bisa melarikan diri dari puluhan laki-laki tak diundang yang mengepung acara partai politiknya di Ulu Tiram, Johor, Malaysia.
Mereka yang datang tak diundang itu berteriak-teriak untuk merecoki acara politik Saddiq yang diselenggarakan pada Jumat (31/1/2020) malam.
Pada Sabtu (1/2/2020), Saddiq menulis di Facebook bahwa kedua orang tuanya berada di acara tersebut. Tidak sedikit pula perempuan dan anak-anak yang ikut menyaksikan acara politiknya, sehingga Saddiq mengaku sangat khawatir akan keselamatan mereka.
Acara di Ulu Tiram itu melibatkan Partainya Saddiq, Partai Pribumi Bersatu dengan sayap Srikandi, yakni salah satu cabang kegiatan partai Saddiq.
Dikutip dari asiaone.com, ada sekitar 200 laki-laki yang mengepung Saddiq dan bertindak seperti penjahat.
Mereka meneriakkan kata-kata sumpah serapah yang meminta Saddiq agar meminta maaf kepada Putra Mahkota Johor, di mana Saddiq pun mengaku tak tahu yang diprotes oleh kawanan orang-orang itu sebetulnya apa.
“Kami dikelilingi oleh sekitar 200 orang yang datang sebagai tamu tak diundang. Mereka berpakaian serba hitam. Tindakan mereka kasar dan berbahaya. Mereka mengucapkan kata-kata kotor, menghina dan mengejar kami. Kami punya rekaman video yang merekam siapa-siapa saja yang terlibat. Kami akan bekerja sama dengan kepolisian agar dilakukan sebuah investigasi,” tulis Saddiq, diakun media sosialnya, di mana kasus ini sudah dilaporkan ke polisi agar diusut secara hukum.
Saddiq adalah Menteri termuda di Pemerintah Malaysia saat ini. Dia terlihat memanjat sebuah pagar besi demi bisa melarikan diri dari kelompok yang gaduh itu.
Kepala Kepolisian Johor, Malaysia, Mohd Kamaruddin Md Din, mengatakan pihaknya akan segera mengeluarkan pernyataan terkait insiden tersebut.
Unggahan Saddiq di Facebook soal kejadian ini dihujani hampir 10 ribu komentar. Banyak komentar yang meminta agar polisi mengusut orang-orang yang membuat kegaduhan tersebut.
Namun, ada juga komentar yang mencerca Saddiq karena memilih kabur, bukannya mengkonfrontasi mereka. Ada komentar yang menyalahkan Partai Pribumi Bersatu.
