Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris meminta pemerintah untuk memberlakukan kembali visa kepada warga negara China yang ingin melalukan perjalanan ke Indonesia sebagai upaya untuk mencegah masuknya virus Corona ke Indonesia.
Menurutnya, langkah tersebut akan lebih sistematis karena tidak hanya sekadar memperketat pintu masuk bandara, pelabuhan atau menerbitkan peringatan perjakanan (travel waning).
"Dengan pemberlakukan kembali Visa Kunjungan bagi WN China setelah dibebaskan pada 2015 Pemerintah RI bisa memperketat masuknya warga dari wilayah-wilayah terdampak Corona di China seperti dari Kota Wuhan dan sekitarnya secara lebih intensif, tidak sekadar mengandalkan thermo scanner di bandara/pelabuhan," katanya kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).
Dalam keadaan darurat seperti saat ini, ujar Charles, pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi warga negara. Jadi segala tindakan yang diambil, termasuk pencabutan fasilitas Bebas Visa Kunjungan bagi WN China, juga dalam rangka untuk menjalankan kewajiban tersebut.
“Toh, China sendiri juga sudah melarang travel agent mereka untuk memberangkatkan warganya ke luar negeri, termasuk Indonesia," tegasnya.
Politikus PDIP ini menilai pencabutan fasilitas bebas Visa Kunjungan untuk WN China juga adalah hal yang wajar, mengingat China hingga saat ini juga belum membebaskan visa yang sama untuk Indonesia.
Baca Juga
"Pembebasan visa seharusnya dilakuan secara resiprokal demi martabat bangsa," katanya.
Sebelumnya Ketua MPR, Bambang Soesatyo turut mendorong pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri segera mengeluarkan travel warning bagi warga negara Indonesia yang hendak ke China. Desakan itu menyusul maraknya penyebaran virus Corona ke berbagai wilayah selain di negara itu.
"Kementerian Perhubungan sudah melarang maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Wuhan. Bahkan jika perlu, untuk sementara waktu perlu juga dipertimbangkan pelarangan penerbangan dari dan ke seluruh wilayah China,” katanya.
Melihat penyebarannya yang sangat masif dan belum adanya vaksin yang dapat mengobati, Kementerian Luar Negeri sepatutnya juga mengeluarkan travel warning. Inggris dan Amerika Serikat sudah memberikan travel warning," kata politisi Partai golkar itu.