Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Apple dan Microsoft, Valuasi Alphabet Inc Capai US$1 Triliun

Alphabet Inc sukses menembus valuasi US$1 triliun usai sahamnya mengalami reli di pasar modal.
Logo Google terlihat di luar kantor perusahaan teknologi tersebut di Beijing, China, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Thomas Peter
Logo Google terlihat di luar kantor perusahaan teknologi tersebut di Beijing, China, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA — Alphabet Inc., perusahaan induk Google, mencetak rekor dengan valuasi yang melampaui US$1 triliun pascareli di bursa, menjadikannya perusahaan teknologi AS keempat dengan valuasi raksasa tersebut setelah Apple dan Microsoft.

Dilansir dari Bloomberg, saham Alphabet menguat pada setengah jam terakhir perdagangan Kamis (16/1/2020), dan ditutup di level US$1.450,16 atau naik 0,8 persen. Dengan perolehan itu, Alphabet menjadi anggota terbaru klub perusahaan-perusahaan elit dengan kapitalisasi pasar 13 digit.

Hanya ada dua perusahaan asal AS lainnya yang telah melampaui valuasi US$1 triliun yakni Apple Inc. dengan valuasi sekitar US$1,38 triliun dan Microsoft Corp. dengan valuasi US$1,27 triliun.

Secara global, Saudi Aramco, yang merupakan perusahaan minyak nasional Arab Saudi, memimpin dengan kapitalisasi pasar sekitar US$1,8 triliun per Januari 2020, berkat aksi penawaran umum perdana pada Desember 2019.

Amazon.com Inc. sempat masuk ke klub elit yang sama pada tahun lalu. Namun, posisi itu tidak bertahan lama dan kini perusahaan e-commerce itu harus mampu naik lebih dari 7 persen dari valuasi saat ini, yang sebesar US$931,1 miliar, untuk kembali melampaui US$1 triliun.

"Keempat perusahaan itu sejauh ini merupakan yang terbesar di Wall Street, dengan ukuran tersebut mereka berdampak besar pada arah pasar secara keseluruhan. Jika digabung, mereka mewakili lebih dari 15 persen dari bobot S&P 500," demikian seperti dilansir Bloomberg, Jumat (17/1).

Facebook Inc, yang memiliki valuasi US$632,9 miliar, menjadi saham AS terbesar kelima berdasarkan kapitalisasi pasar. 

Sementara itu, perusahaan terbesar di luar sektor teknologi atau internet adalah Berkshire Hathaway Inc., yang bertengger di posisi keenam dengan valuasi sekitar US$559 miliar.

Kemajuan Alphabet di atas level US$1 triliun ini merupakan terobosan terbaru dari induk Google. Saham perusahaan naik 40 persen dari level terendah yang terjadi pada Juni 2019, dengan reli sebagian besar dipicu oleh optimisme terhadap prospek 2020, khususnya terkait pendapatan iklan.

Manajer Portofolio BMO Large-Cap Growth Fund Ernesto Ramos mempertahankan sahamnya dan bertaruh bahwa paparan Alphabet terhadap iklan online pada akhirnya akan membenarkan penilaian di atas rata-rata perusahaan.

Alphabet dijadwalkan untuk merilis laporan pendapatan kuartal IV/2019 pada 3 Februari 2020.

Dalam laporan terakhirnya, laba kuartal III/2019 tidak mencapai estimasi analis yang sekitar US$1,7 miliar, meskipun ekspektasi pendapatan tercapai bahkan lebih tinggi.

Berita itu tidak banyak berpengaruh pada sikap bullish investor terhadap perusahaan. Saham Alphabet memang sempat melemah pascalaporan tersebut dirilis, tapi kembali naik beberapa hari kemudian.

Meski demikian, para investor yang bearish membandingkan kondisi ini dengan apa yang dialami Amazon.com sebelumnya, di mana valuasinya jatuh di bawah US$1 triliun usai rekor keuntungannya berakhir pada Juli 2019.

Saham Amazon.com turun hampir 7 persen selama 6 bulan terakhir, dibandingkan dengan kenaikan 10 persen di S&P 500 secara keseluruhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper