Bisnis.com, JAKARTA - Menurut penelitian dari Julius Baer Group Ltd., orang kaya pemburu barang murah harus waspada jika berencana untuk menikah di New York, menyewa pengacara di Hong Kong atau membeli anggur berkualitas di Rio de Janeiro.
Penelitian ini menelaah kota-kota termahal di dunia dari berbagai objek barang dan jasa mewah, mulai dari rumah, jasa pelatih pribadi, hingga wiski.
Tarif pajak lokal yang tinggi membuat Rio de Janeiro, kota terbesar kedua di Brazil, menjadi kota metropolis termahal di dunia dalam 5 dari 18 kategori menurut Global Wealth and Lifestyle Report 2020 yang diterbitkan oleh Julius Baer, bank asal Swiss.
Terlepas dari itu, Hong Kong tetap menjadi kota paling mahal di dunia secara keseluruhan. Bekas jajahan Inggris itu sering dikutip sebagai salah satu dari 10 kota termahal teratas untuk berbagai kategori.
Nicolas de Skowronski, kepala solusi manajemen kekayaan di Julius Baer mengatakan bahwa konsep tentang kemewahan sebelumnya terdiri atas kepemilikan barang mewah seperti tas tangan atau mobil sport.
"Sekarang [konsep itu] telah berubah menjadi kategori yang lebih luas mencakup jasa dan pengalaman hidup, mulai dari santapan sarapan mewah hingga tren gaya hidup terbaru," tulisnya dalam laporan itu, dikutip melalui Bloomberg, Kamis (16/1).
KOTA-KOTA TERMAHAL
1. Hong Kong
2. Shanghai
3. Tokyo
4. New York
5. Singapura
6. Los Angeles
7. London
8. Taipei
9. Zurich
10. Monaco
sumber: Global Wealth and Lifestyle Report 2020, Julius Baer, Bloomberg
Laporan yang dirilis pada Kamis (16/1), ini menggarisbawahi ruang lingkup kemewahan yang tumbuh di antara orang-orang kaya di dunia, di mana pada saat yang sama kesenjangan ekonomi memicu ketegangan di kota lain.
Ketimpangan yang semakin melebar di Hong Kong, dipicu oleh pajak yang rendah, telah membantu meyulut kerusuhan terburuk di kota itu sejak kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997.
Sementara Hong Kong mungkin berpindah ke posisi yang lebih rendah di masa depan pasca aksi protes selama beberapa bulan terakhir yang mengorbankan ekonominya, kota-kota lain di kawasan Asia siap mengisi kekosongan.
Shanghai, Tokyo, Singapura Taipei dan Bangkok yang saat ini berada di posisi 15 besar, memiliki potensi untuk terus mendaki peringkat kota termahal dunia di masa depan.