Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Khawatirkan Dugaan Kasus Pneumonia dari China di Thailand

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan berkonsultasi dengan para pakar darurat kesehatannya setelah melaporkan bahwa Thailand telah mengalami kasus pertama wabah virus korona baru di China.
Imuwan menemukan strain baru corona virus dalam kejadian wabah pneumonia di Wuhan, China./Reuters
Imuwan menemukan strain baru corona virus dalam kejadian wabah pneumonia di Wuhan, China./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan berkonsultasi dengan para pakar darurat kesehatannya setelah melaporkan bahwa Thailand telah mengalami kasus pertama wabah virus korona baru di China.

Dikutip dari The Star Online, Rabu (15/1/2020), WHO menyatakan bahwa seorang pasien dari kota Wuhan di Cina tengah dirawat di Thailand pada Rabu pekan lalu. Pasien tersebut dinyatakan sedang menjalani masa pemulihan.

Sejauh ini, satu orang telah meninggal dan belasan orang jatuh sakit di tengah merebaknya wabah pneumonia baru di Wuhan, China. Kekhawatiran semakin meningkat lantaran diperkirakan ratusan juta orang dari Wuhan akan melakukan perjalanan selama liburan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini.

“Sangat penting bahwa penyelidikan terus dilakukan di China untuk mengidentifikasi sumber wabah ini dan setiap reservoir hewan atau inang perantara,” demikian pernyataan WHO.

Dalam laporan penyelidikan epidemiologis awal, WHO menemukan bahwa kebanyakan pasien yang terinfeksi adalah yang pernah pekerja atau merupakan pengunjung sebuah pasar Grosir Seafood Huanan di Wuhan yang menjual ikan dan hewan liar.

Virus corona dapat menginfeksi hewan dan manusia, menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit seperti pneumonia berat seperti Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pihaknya akan berkonsultasi dengan anggota komite darurat sehubungan dengan kasus Thailand dan akan segera mengadakan pertemuan resmi.

Komite Darurat WHO dapat mengeluarkan rekomendasi kebijakan jika terjadi krisis kesehatan, dan mereka dapat mendeklarasikan “darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional” untuk meminta kewaspadaan dan tindakan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper