Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan AS-Iran Memburuk, Putin Kunjungi Suriah  

Di tengah memburuknya  hubungan AS-Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan mendadak dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad d Damaskus kemarin.
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah memburuknya  hubungan AS-Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan mendadak dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad d Damaskus kemarin.

Kunjungan itu merupakan yang pertama bagi Putin ke ibukota tersebut dan kunjungan kedua ke Suriah yang merupakan sekutu penting Iran. Suriah menghadapi pemberontak selama hampir sembilan tahun yang diikuti pasukan Rusia pada 2015 untuk mendukung pemerintah negara itu.

Kedua pemimpin itu mendengarkan presentasi militer oleh komandan pasukan Rusia di Suriah, kata kepresidenan Suriah dalam sebuah pernyataan bersama dengan gambar kedua pemimpin itu berjabat tangan seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (8/1).

Putin juga menyampaikan salamnya kepada pasukan Rusia untuk Natal Ortodoks yang dirayakan pada 7 Januari.

"Dalam pembicaraannya dengan Assad, Putin mencatat bahwa kita sekarang dapat mengatakan dengan yakin bahwa jarak yang sangat jauh telah ditempuh untuk memulihkan negara Suriah dan integritas teritorial negara itu," kata para agen mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov mengatakan kepada Interfax, RIA Novosti dan TASS bahwa Putin bertemu al-Assad di sebuah pos komando untuk pasukan Rusia di Suriah.

"Putin juga mencatat bahwa di jalan-jalan Damaskus, tanda-tanda bagaimana perdamaian telah dipulihkan dapat dilihat dengan mata telanjang," menurut Peskov.

Dia mengatakan kedua orang itu mendengar laporan militer tentang situasi di berbagai bagian Suriah setelah angkatan bersenjata Rusia melakukan intervensi pada 2015 untuk mendukung al-Assad.

"Presiden Suriah menyatakan penghargaan atas bantuan Rusia dan militer Rusia dalam perang melawan terorisme dan pemulihan kehidupan damai di Suriah," kata Peskov.

Kunjungan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS, menyusul pembunuhan seorang jenderal top Iran dalam serangan udara AS di negara tetangga Irak.

Kematian Pengawal Revolusi Jenderal Qassem Soleimani telah memicu seruan di seluruh Iran untuk membalas dendam terhadap AS.

Pasukan AS yang bermarkas di Suriah timur, menjadikan negara itu sebagai tempat konflik potensial dengan Iran.

Soleimani, yang terbunuh pada hari Jumat dalam serangan AS di bandara Baghdad, secara luas dipandang sebagai salah satu orang paling kuat di wilayah ini dan arsitek dukungan Iran untuk tentara Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper