Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak enam belas narapidana tewas dan lima lainnya cidera dalam perkelahian di penjara negara bagian Zacatecas, Meksiko utara.
Insiden itu disebut sebagi salah satu tindak kekerasan terburuk dalam sistem hukum negara itu sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengambil alih kekuasaan.
Perkelahian pecah sekitar jam 02:30 kemarin sore waktu setempat di rumah tahanan Pusat Reintegrasi Sosial Regional kota Cieneguillas yang terletak di sisi barat ibukota negara bagian Zacatecas, menurut pemerintah negara bagian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Kamis (2/1).
Media lokal melaporkan bahwa perselisihan itu dipicu oleh pertandingan sepak bola.
Kementerian Keamanan Publik negara bagian itu tidak mengomentari penyebab perkelahian, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan bahwa situasi di penjara terkendali.
Setelah perkelahian, satu narapidana ditangkap dengan senjata api dan tiga senjata lainnya ditemukan di penjara serta sejumlah senjata tajam.
Pemerintah telah melakukan menyelidikan untuk menentukan mereka yang bertanggung jawab atas tindak kekerasan itu dan bagaimana senjata memasuki penjara, menurut pernyataan tersebut.
Keamanan akan ditingkatkan di penjara-penjara di negara bagian setelah pertempuran, menurut pemerintah.
Insiden itu menandai pukulan terbaru terhadap rekam jejak keamanan Lopez Obrador, yang mengambil alih kekuasaan pada Desember 2018 dan berjanji untuk mengurangi catatan tingkat kekerasan. Meksiko mencatat peningkatan kasus pembunuhan pada tahun 2019, menurut data terbaru.
Penjara-penjara Meksiko telah lama diwarnai kekerasan. Pada 2017, setidaknya 28 tahanan tewas ketika perkelahian brutal pecah di sebuah penjara di resor Pasifik Meksiko, Acapulco