Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat Topan dahsyat yang melanda Filipina pada liburan Natal meningkat menjadi 41 orang dan puluhan ribu masih berada di pusat-pusat evakuasi.
Topan Phanfone meninggalkan Filipina kemarin Sabtu setelah menghancurkan beberapa pulau di wilayah Visayas yang merupakan tujuan wisata yang populer. Tingkat kerusakan terus bertambah ketika regu penolong berdatangan.
Jumlah korban tewas 41 orang tersebut nak dari 28 orang pada. Di antara korban termasuk tiga awak kapal yang meninggal setelah kapal mereka terbalik karena angin kencang.
Sementara itu seorang polisi tersetrum oleh tiang yang rubuh sehingga tewas di tempat selain seorang pria yang ditimpa pohon saat ditebang.
"Kami berharap tidak akan ada lagi kematian," kata juru bicara badan bencana nasional Mark Timbal seperti dikutip ChannelNwsAsia.com, Minggu (29/12). Sedangkan pihak berwenang masih mencari 12 orang yang dilaporkan hilang.
Laporan terbaru menunjukkan lebih dari 1,6 juta orang terkena dampak topan yang merusak lebih dari 260.000 rumah. Akibatnya hampir seratus ribu orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Banyak penduduk yang terkena dampak bencana alam itu sehingga umat Katolik merayakan Natal di pusat-pusat evakuasi. Mereka akan tetap berada di sana sampai Tahun Baru mengingat skala kehancuran yang dahsyat.
Pemerintah memperkirakan bahwa topan badai itu telah menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian dan infrastruktur senilai US$21 juta.
Saluran listrik dan koneksi internet tetap tidak aktif di beberapa daerah setelah tiupan angin kuat Phanfone hingga 200 kilometer per jam menumbangkan tiang listrik dan pepohonan.
Topan Phanfone, yang disebut masyarakat lokal Ursula, adalah topan ke-21 melanda Filipina yang rawan badai.