Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung mengadakan Kajian Tematik Bandung Agamis (Kataba).
Yakni, program kajian keagamaan yang dipadukan dengan materi program Pemkot Bandung.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan, Kataba merupakan salah satu kolaborasi untuk mengakselerasi program pemerintah agar sampai ke masyarakat. Para ulama dan umaro ini menjadi komunikator yang lebih efektif dengan pendekatan keagamaan.
"Banyak problematika di Kota Bandung yang harus diselesaikan bersama dengan kekuatan kolaborasi," ucap Oded.
Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bandung, Bambang Sukardi menyatakan, Kataba edisi perdana ini sengaja mengambil tema kebersihan. Sebagai pemateri juga menghadirkan Pjs. Direktur Utama PD. Kebersihan, Gungun Saptari yang memaparkan perihal program Kurangi Pisahkan Manfaatkan sampah (Kang Pisman).
"Pemkot kolaborasi dengan MUI mengundang 200 ulama umaro. Tema yang sekarang diangkat yaitu program Kang Pisman, sehingga para ulama umaro mendapatkan informasi dan tersosialisasikan program Kang Pisman," ujar Bambang.
Usai mengikuti Kataba ini, Bambang berharap, para ulama umaro mampu mengedukasi program Kang Pisman kepada masyarakat di sela-sela kegiatan keagamaan atau bahkan mengaplikasikannya di masjid.
Sebelumnya, Pemkot Bandung juga telah menyosialisasikan program Kang Pisman ini kepada pemeluk agama lainnya. Sehingga, lingkungan rumah ibadah bisa menerapkan Kang Pisman.
"Di tempat ibadah program Kang Pisman sudah dilakukan. Tetapi tidak hanya para ulama umaro, semua para tokoh lintas agama juga semuanya mendapatkan sosialisasi tersebut," terangnya.
Menurutnya para ulama umaro juga turut memberikan masukan perihal isu atau tema yang menjadi pembahasan Kataba berikutnya.
"Ke depan nanti nakoba, HIV, masalah sosial kemasyarakatan dan dikolaborasikan dengan program pemerintah kota," katanya.