Bisnis.com, JAKARTA -- Layanan fast track pada musim haji 2020 tidak hanya akan dinikmati jemaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), tetapi juga jemaah haji yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya.
Fast track merupakan layanan keimigrasian Arab Saudi di Indonesia yang mencakup mencakup pemeriksaan paspor serta perekaman biometrik dan sidik jari.
Setibanya di Madinah atau Jeddah, jemaah tidak perlu lagi antri di bandara untuk menjalani proses imigrasi dan bisa langsung diantar menuju hotel.
Tahun ini, layanan ini dinikmati sekitar 70.000 jemaah asal DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan Jawa Barat yang berangkat dari Bandara Soetta.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar mengatakan Bandara Juanda Surabaya sudah memiliki infrastruktur untuk layanan fast track.
Di bandara itu sudah disiapkan terminal khusus untuk jemaah haji yang sudah disurvei pihak Arab Saudi. Petugas imigrasi Arab Saudi akan didatangkan dan ditempatkan langsung di Bandara Juanda Surabaya.
Jumlah SDM imigrasi Arab Saudi yang akan diberangkatkan ke Indonesia untuk melakukan pelayanan fast track terbatas. Setiap bandara paling tidak butuh sekitar 40 sampai 50 petugas.
"Maka, sampai saat ini belum semua bandara dibuka fasilitas ini,” ujarnya saat membuka Kegiatan Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) di Makassar, seperti dikutip siaran pers Kemenag, Rabu (11/12/2019).
Menurut dia, layanan fast track akan mempercepat proses imigrasi di Arab Saudi dari 4-5 jam menjadi 1-1,5 jam. Pasalnya, sesampai di bandara Saudi, jemaah turun pesawat dan langsung menuju ke bus.
Secara terpisah, Kepala Seksi Transportasi Edayanti menambahkan jemaah haji yang berangkat dari Bandara Juanda berjumlah lebih dari 38.000 orang.
Para jemaah haji berasal dari tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.