Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco mengaku partainya setuju dengan usulan Partai Golkar untuk melakukan perubahan Undang-Undang Pemilu khususnya memisahkan penyelenggaraan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Dia mengaku Partai Gerindra telah melakukan kajian soal tingkat kesulitan pileg dan pilpres yang duserentakkan. Menurutnya, kesulitan pemilu serentak itu sangat tinggi dibandingkan dengan dipisahkan.
“Pada prinsipnya, kami dari partai Gerindra setuju, karena memang setelah kami alami dan kaji lebih dalam bahwa antara pileg dan pilpres yang dibarengi itu memang tingkat kesulitannya sangat tinggi,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Rabu (4/12/2019).
Wakil Ketua DPR itu pun mengatakan Partai Gerindra turut mendorong adanya revisi undang-undang pemilu guna memisahkan antara Pileg dan Pilrpres.
“Memang itu sudah masuk agenda teman-teman di DPR, katanya mau revisi UU Pemilu pada prinsipnya partai Gerindra ikut mendukung pemisahan pileg dan pilpres,” katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa rekomendasi politik untuk dijalankan oleh kepengurusan selanjutnya. Hal itu dikatakan Airlangga saat membacakan laporan pertanggung jawaban (LPJ) DPP Golkar periode 2014-2019.
Salah satu rekomendasinya adalah memperjuangkan perubahan Undang-undang Pemilu, khususnya untuk memisahkan kedua pemilu tersebut
“Partai Golkar perlu memperjuangkan perubahan UU Pemilu, memisahkan kembali antara Pileg dengan Pilpres serta penyempurnaan sistem pemilu yang membuka peluang bagi kemenangan Partai Golkar dalam pemilu," kata Airlangga.