Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temui Wapres Ma'ruf Amin, AEI Dukung Jumlah Emiten Syariah Ditambah

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mendukung permintaan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin untuk meningkatkan jumlah emiten syariah di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mendukung permintaan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin untuk meningkatkan jumlah emiten syariah di Indonesia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia Samsul Hidayat mengatakan ekonomi syariah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perekonomian Indonesia.

"Intinya Pak Wapres berharap agar pasar modal juga banyak meningkatkan kegiatan berbasis syariah. Kami dari AEI sudah banyak sekali, baik dari bisnis proses, produk, serta daftar list efek syariah," katanya di Kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (2/12/2019).

Dia menuturkan dari total 650 anggota AEI, emiten syariah sudah mencapai 350 anggota. Jumlah tersebut termasuk perusahaan terbuka dan sukuk.

Lebih lanjut, Samsul mengatakan siap berkoordinasi dengan tim Wapres RI untuk meningkatkan jumlah emiten syariah di masa depan.

Ketua AEI Fransiscus Welirang mengatakan konsep pasar modal di Indonesia sebenarnya tidak berbeda dengan ekonomi syariah.

"Ini merupakan blending. Tadi panjang lebar [berdiskusi dengan Wapres RO] sebenarnya pasar modal juga enggak beda dengan syariah. Tidak ada janji, jadi berbagi untung," ungkapnya.

Dia menambahkan pemerintah saat ini gencar mencari pendanaan, khususnya investasi dari luar negeri.

Menurutnya, sumber pendanaan bisa berasal dari berbagai sektor.

Salah satu yang memiliki potensi yaitu produk-produk finansial berbasis syariah.

"Konsep ekonomi syariah ini punya potensi sangat besar. Saya kira itu inti dasarnya," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, AEI juga meminta Ma'ruf Amin untuk menjadi pembicara (keynote speaker) dalam acara HUT AEI Ke-31 yang akan digelar di gedung Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember.

Ma'ruf akan menyampaikan pandangannya terkait ekonomi syariah, terutama di sektor pasar modal Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper