Bisnis.com, JAKARTA - Dalam cuitan di akun twitternya Jimly Asshiddiqie menyoroti kondisi pasca-Pilpres dan Pilkada yang belum sepenuhnya mereda.
Jimly mengusulkan agar pamer jumlah pendukung dihentikan. Di sisi lain, Jimly menyebut pembebasan Habib Rizieq Shihab dari semua tuduhan yang dinilai rekayasa belaka sebagai hal yang harus dilakukan.
"Demi rekonsiliasi pasca pilkada& pilpres yg sampai sekarang belum juga reda & demi kerukunan hidup brbangsa, saya sarankan agar kegiatan pamer jumlah pendukung dihentikan dg didahului pmbebasan HRS dari segala tuduhan kasus2 hukum. Mari kita hidup danai dlm brbangsa & brnegara," ujar Jimly di akun Twitternya, dimonitor Minggu (1/12/2019) malam.
"Makanya prlu rekonsiliasi. Ke2 pihak trus brpikir dg sudut pndang masing2. Ke2nya mrasa benar sndiri kapan bs selesai? Prlu saling toleran. Ada pngakuan saling beda & ksediaan saling mngerti. Ahok sdh direhab jd Preskom, HRS bs sj dbebaskn dari tuduhan mesum yg dyakini direkayasa," lanjut Jimly.
Dalam cuitan ketiga, Jimly menyoal FPI dan kesediaan ormas ini memperbaiki AD/ART agar sesuai dengan UUD dan Undang-Undang.
"Kt hrs antisipasi knyataan jika FPI kekeh tdk mau perbaiki AD/ART agar sesuai dg UUD & UU. Kributan akan trjadi tp hrs dhadapi dg ktegasan aturan. Biasanya semua akan berakhir dg segala plus minusnya utk pndidikan public ke arah tradisi negara konstitutional yg lebih baik."
Sementara itu, saat dikonfirmasi Bisnis.com, Anggota DPD RI ini menyarankan agar kegiatan pamer jumlah pendukung dihentikan. Namun, syarat penghentian itu adalah pembebasan Habib Rizieq Shihab dari segala kasus hukum.
Jimly menyebut hingga kini rekonsiliasi pasca-Pilkada dan Pilpres masih berlangsung dan ketegangan belum juga mereda. Dia menyebut kedua kelompok pendukung saat Pilpres masih saling dendam sehingga sulit didamaikan.
“Kayaknya kedua kelompok pro kontra masih saling dendam, masih susah untuk didamaikan. Entah mau sampai kapan,” katanya kepada Bisnis, Minggu (1/12/2019) malam.
Cuitan Jimly di media sosial Twitter mendapat tanggapan dengan berbagai komentar dari para netizen.
Berikut kutipan pernyataan Jimly dan tanggapan Netizen:
Demi rekonsiliasi pasca pilkada& pilpres yg sampai sekarang belum juga reda & demi kerukunan hidup brbangsa, saya sarankan agar kegiatan pamer jumlah pendukung dihentikan dg didahului pmbebasan HRS dari segala tuduhan kasus2 hukum. Mari kita hidup danai dlm brbangsa & brnegara
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) December 1, 2019
Makanya prlu rekonsiliasi. Ke2 pihak trus brpikir dg sudut pndang masing2. Ke2nya mrasa benar sndiri kapan bs selesai? Prlu saling toleran. Ada pngakuan saling beda & ksediaan saling mngerti. Ahok sdh direhab jd Preskom, HRS bs sj dbebaskn dari tuduhan mesum yg dyakini direkayasa
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) December 1, 2019
Kt hrs antisipasi knyataan jika FPI kekeh tdk mau perbaiki AD/ART agar sesuai dg UUD & UU. Kributan akan trjadi tp hrs dhadapi dg ktegasan aturan. Biasanya semua akan berakhir dg segala plus minusnya utk pndidikan public ke arah tradisi negara konstitutional yg lebih baik.
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) December 1, 2019