Bisnis.com, JAKARTA - Negosiator tingkat tinggi Amerika Serikat dan China kembali melakukan perundingan pada akhir pekan kemarin, di tengah tanda-tanda konsesi dari kedua belah pihak tentang beberapa isu yang belum terselesaikan.
Wakil Perdana Menteri China Liu He, berbincang dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer melalui telepon pada Sabtu (15/11/2019), waktu Beijing.
Dilansir melalui Bloomberg, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan kedua belah pihak melakukan diskusi "konstruktif" tentang fokus inti masing-masing pihak dalam kesepakatan fase pertama, dan sepakat untuk tetap berkomunikasi dengan erat.
Pada kesempatan lain, USTR mengonfirmasi perbincangan tersebut.
"China telah menghapus pembatasan impor unggas dari AS, sedangkan pemerintahan Trump siap untuk kembali memperpanjang lisensi yang akan memungkinkan perusahaan AS untuk terus melakukan bisnis dengan Huawei Technologies Co.," dikutip melalui Bloomberg dalam perkembangan terbaru, Senin (18/11/2019).
Meskipun pemerintahan Presiden Donald Trump mengisyaratkan pembicaraan dengan China terkait perjanjian dagang fase pertama telah memasuki tahap akhir, itu bukan jaminan bahwa tidak akan ada lagi gangguan yang dapat menghambat proses perundingan.
Pekan lalu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyampaikan bahwa kesepakatan dagang fase awal yang masih harus ditandatangani oleh China dan AS masih butuh beberapa penyesuaian namun dia pastikan tidak akan butuh waktu lama.
Tahap terakhir dari perjanjian perdagangan sering kali terhambat oleh kegagalan perundingan, dan Trump masih belum secara terbuka menunjukkan persetujuannya.
Kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan sekitar 6 bulan lalu, tetapi semua prosesnya menjadi sia-sia setelah AS mengklaim bahwa China mundur dari perjanjian sebelumnya.
Menurut seorang sumber, kedua belah pihak telah mengadakan beberapa konferensi video yang berfokus pada isu-isu penting.
Di antaranya yang menjadi fokus adalah rincian dan jadwal pembelian barang-barang pertanian AS oleh China hingga komitmen untuk mengurangi pencurian kekayaan intelektual yang dituntut Trump kepada Beijing.